Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

18 Tahun Tsunami Aceh, Ini 7 Tempat untuk Mengenang Peristiwanya

Kompas.com - 25/12/2022, 18:37 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

 

4. Kapal Lampulo 

Kapal Lampulo di Banda Aceh yang merupakan saksi tsunami Aceh 2004Shutterstock/Muhammad Iqbal Kapal Lampulo di Banda Aceh yang merupakan saksi tsunami Aceh 2004

Besarnya hantaman tsunami Aceh 2004 lalu membuat sebuah kapal kayu milik nelayan terseret hingga menimpa rumah warga.

Mengutip Kompas.com (7/9/2011), kapal kayu sepanjang 18 meter tersebut menimpa rumah warga di Desa Gampong Lampulo , Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Oleh sebab itu, kapal tersebutt dikenal sebagai Kapal Lampulo.

Hingga saat ini, posisi kapal dipertahankan utuh seperti kondisi awal usai tsunami menerjang. Kapal di atas rumah itu menjadi sebuah monumen untuk memperingati musibah tsunami Aceh.

Selain itu, banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang mendatangi lokasi kapal di atas rumah untuk menyaksikan saksi bisu tsunami Aceh tersebut.

Baca juga: Mengenang Tsunami Aceh di Desa Wisata Gampong Ulee Lheue

5. Museum Kapal PLTD Apung

Kapal PLTD Apung dengan bobot seberat 2.600 terdampar 5 kilometer dari tempat semula berada saat ada bencana tsunami pada 2004 di Aceh.Sandy Mahendra Kapal PLTD Apung dengan bobot seberat 2.600 terdampar 5 kilometer dari tempat semula berada saat ada bencana tsunami pada 2004 di Aceh.

Kapal Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung, merupakan salah satu saksi bisu peristiwa tsunami Aceh 2004. Saat ini, Kapal PLTD Apung menjadi  tempat wisata berbasis edukasi bernama Museum Kapal PLTD Apung.

Mengutip Kompas.com (25/10/2021), saat kejadian, Kapal PLTD Apung tengah berada di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Namun, saat gelombang setinggi sembilan meter menghantam, kapal terseret hingga lima kilometer ke pusat kota Banda Aceh dengan kondisi utuh.

Bermula dari kisah tersebut, kapal dengan panjang 63 meter dan berat 2.600 ton itu pun dijadikan sebagai museum oleh pemerintah. Lokasinya berada di Desa Punge, Blancut, Banda Aceh.

Pada bagian atas kapal terdapat sebuah jam bundar yang menunjukkan waktu dan tanggal tsunami Aceh, yakni pada 26 Desember 2004 pukul 07.55 WIB. Sementara pada bagian bawah monumen terdapat prasasti berisi nama-nama korban jiwa di lima dusun.

Pada bagian belakang kapal terdapat sebuah relief yang menggambarkan bagaimana Kapal PLTD Apung terdampar. Sedangkan di sekitar kapal adalah bangunan rumah yang hancur akibat dihantam tsunami.

Baca juga: Kapal PLTD Apung, Oleh-oleh dari Tsunami Aceh

6. Monumen Aceh Thanks to The World

Monument Thanks To The World sebagai tanda terima kasih masyarakat Aceh kepada relawan yang telah datang dari berbagai belahan dunia saat Tsunami Aceh 2004 lalu terjadi.DOK. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA ACEH Monument Thanks To The World sebagai tanda terima kasih masyarakat Aceh kepada relawan yang telah datang dari berbagai belahan dunia saat Tsunami Aceh 2004 lalu terjadi.

Monumen Aceh Thanks to The World berada di lapangan Blang Padang, Kota Banda Aceh. 

Berdasarkan informasi dari laman Disbudpar Aceh, monumen ini merupakan bentuk terima kasih masyarakat Aceh kepada para relawan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga tinggi negara, perusahaan, sipil, dan tentara dalam dan luar negeri yang telah berpartisipasi dalam rekonstruksi Aceh pasca musibah tsunami.

Selain Monumen Aceh Thanks to The Word, setiap Negara yang berpartisipasi dibuatkan prasasti dan pohon persahabatan.

Prasasti tersebut berisi nama negara, bendera negara, dan ucapan terima kasih dan damai dalam bahasa masing-masing negara. Total terdapat 53 prasasti di Lapangan Blang Padang ini.

Hal ini merupakan bentuk ucapan terima kasih masyarakat Aceh kepada semua elemen yang telah membantu kebangkitan Aceh pasca tsunami.

Baca juga: Museum Tsunami Aceh, Tempat Belajar dan Mengingat

7. Masjid Rahmatullah Lampuuk

Desa Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar merupakan salah satu lokasi yang luluh lantak akibat hantaman tsunami 14 tahun lalu. Namun, bangunan Masjid Rahmatullah Lampuuk masih berdiri kokoh di tengah reruntuhan bangunan lain.

Padahal, jarak masjid hanya sekitar 500 meter dari bibir Pantai Lampuuk, seperti dikutip dari Serambi News.

Foto Masjid Rahmatullah Lampuuk yang berdiri kokoh di tengah reruntuhan bangunan itu sempat viral di berbagai negara.

Baca juga: Japan Corner Ada di Museum Tsunami Aceh, Aceh Corner Bakal Hadir di Jepang

Masjid yang dibangun pada 1990 ini telah direnovasi usai musibah tsunami. Namun, ada sejumlah kerusakan yang tetap dipertahankan untuk mengenang peristiwa tersebut.

Terdapat patahan dari pilar masjid, batu karang yang terbawa oleh air tsunami, dan beberapa puing lainnya.

Selain tempat beribadah, Masjid Rahmatullah Lampuuk menjadi  destinasi wisata religi untuk mengenang musibah tsunami Aceh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com