KOMPAS.com - Lebih dari 300 turis dilaporkan tertahan di Karimun Jawa akibat tingginya gelombang laut, yang membuat kapal penyeberangan dari Jepara tidak bisa beroperasi sementara waktu, seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (24/12/2022).
Kejadian akibat cuaca buruk ini bukan kali pertama terjadi.
Turis yang hendak berlibur di Karimunjawa diimbau agar memperhatikan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelum melakukan perjalanan ke Karimunjawa.
Baca juga:
"Agar terhindar dari masalah gelombang tinggi, bisa bertanya atau memantau lewat BMKG," ujar Kepala Desa Karimunjawa Arip Setiawan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/12/2022).
Di samping itu, ketika merencanakan wisata, penting bagi para turis untuk mengetahui risiko dan situasi yang bakal dihadapi di lokasi tujuan.
"Kita kan harusnya tahu risiko kalau berwisata ke suatu tempat. Enggak ada (yang harus dibawa), paling obat-obatan."
"Semuanya sudah ada di sini, makanan pun ada, penginapan juga kalau uangnya habis bisa kami bantu penginapan dan makan gratis," tuturnya.
Baca juga: 7 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi di Karimunjawa, Ada Bukit Love
Secara terpisah, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengimbau masyarakat yang ingin bepergian dengan transportasi laut agar memanfaatkan informasi yang disediakan BMKG, terutama saat akan melakukan penyeberangan.
Selain itu, juga meningkatkan kewaspadaan.
"Kalau ada perintah dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) dilarang menyeberang, maka harap dipatuhi," kata Guswanto dalam konferensi pers BMKG, Selasa.
View this post on Instagram
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.