KOMPAS.com - Aplikasi paspor untuk warga negara China yang ingin melakukan perjalanan internasional akan dilanjutkan mulai 8 Januari 2023. Dikutip dari BBC, warga China pun berbondong-bondong memesan tiket perjalanan ke luar negeri setelah Beijing mengumumkan akan membuka kembali perbatasannya bulan depan.
Keputusan ini menindaklanjuti pengumuman dicabutnya karantina kedatangan internasional yang telah diberlakukan hampir selama tiga tahun terakhir.
Baca juga: Masuk ke China Tak Lagi Wajib Karantina, Mulai 8 Januari 2023
Permintaan tiket perjalanan internasional yang tinggi bahkan menyebabkan lonjakan traffic situs-situs perjalanan.
Dikutip dari The Guardian, data platform perjalanan Ctrip, misalnya, menunjukkan pencarian destinasi meningkat 10 kali lipat dalam waktu setengah jam setelah berita aturan perbatasan itu diumumkan pada Senin (26/12/2022) malam.
Menurut platform tersebut, destinasi paling dicari oleh warga China adalah Makau, Hong Kong, Jepang, Thailand, dan Korea Selatan.
Sementara data agen perjalanan Trip. com menunjukkan pemesanan penerbangan dari China naik 254 persen pada Selasa (27/12/2022) pagi, sejak hari sebelumnya.
Baca juga: Studi: Awal Pelonggaran Aturan Covid-19, Banyak Orang Ingin Liburan Mewah
Meski sejumlah warga tampak bersemangat menyambut aturan baru tersebut dan bersiap melakukan perjalanan internasional, beberapa negara diketahui mempertimbangkan untuk membuat aturan pembatasan bagi pendatang dari China.
Pemerintah Amerika Serikat, misalnya, berpendapat pembatasan pendatang dari China penting karena kekhawatiran akan adanya peningkatan kasus Covid-19 dari negara tersebut.
Mereka menganggap kurangnya transparansi dari Pemerintah China terkait data kasus harian karena pemerintahnya berhenti merilis data yang dibutuhkan. Padahal, sejumlah laporan mengatakan rumah sakit di China mulai kembali kewalahan menangani kasus Covid-19.
"Ada peningkatan kekhawatiran dari komunitas internasional tentang lonjakan kasus Covid-19 di China saat ini dan kurangnya transparansi data, termasuk data urutan genomik virus," kata pemerintah Amerika Serikat, seperti dikutip oleh sejumlah agensi pemberitaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.