Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 29/12/2022, 15:05 WIB

KOMPAS.com - Sejumlah daerah di Indonesia sebagian besar sedang diguyur hujan, termasuk di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Untuk mengantisipasi potensi bencana akibat cuaca buruk, Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo memberi beberapa alternatif tempat wisata yang relatif lebih aman, salah satunya desa wisata. 

Baca juga:

"Kulon Progo sedang mengembangkan paket wisata desa, jadi bagaimana agar para wisatawan ini lebih bisa menikmati desa wisata Kulon Progo yang jumlahnya 22," ujar Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kabupaten Kulon Progo Joko Mursito saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/12/2022). 

 

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa masing-masing desa wisata yang dikembangkan memiliki paket wisata yang beragam, antara lain homestay atau penginapan, kuliner, suvenir, dan aktivitas live-in. 

Tari Angguk di Desa Wisata Purwosari, Kulon ProgoKOMPAS.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini Tari Angguk di Desa Wisata Purwosari, Kulon Progo

"Live-in yang utama, artinya bisa membaur dengan masyarakat, mengikuti pola kehidupannya," kata Joko.

Selain itu, kata dia, desa-desa wisata juga memiliki berbagai tempat wisata menarik untuk dikunjungi wisatawan.

Baca juga: Itinerary Wisata 2 Hari 1 Malam di Kulon Progo, Naik Jip dan Susur Goa

Lakukan edukasi dan kerja sama antar pengelola wisata

Joko menjelaskan, pihaknya terus berupaya untuk mengedukasi, sekaligus mengkoordinasikan berbagai kemungkinan yang terjadi saat ini sehubungan dengan cuaca ekstrem.

Sebab, ia tak menampik jika Kulon Progo memang memiliki deretan wisata air yang terhubung dengan sungai dan pantai.

"Itu yang kami wanti-wanti karena sangat rawan. Jika di atas terjadi hujan tiba-tiba maka bisa jadi tumpahan airnya akan sangat cepat melesat ke bawah," ujar Joko.

"Hla-hal seperti ini yang kami coba komunikasikan dengan para pengelola wisata di sana, dan yang penting ada komunikasi jadi tetap terhubung," imbuhnya.

Salah satu cara berkomunikasinya, lanjut Joko, adalah dengan memanfaatkan cakruk atau semacam pos jaga yang didirikan di sekitar 40 titik obyek wisata. 

Baca juga: Liburan 2 Hari 1 Malam ke Kulon Progo, Butuh Bujet Berapa?

Dari sana lah, kata dia, pengelola wisata dapat saling berbagai informasi mengenai kondisi tempat wisatanya.

Misalnya saat di bagian bawah cerah tapi di atas sudah mendung, pengelola wisata harus segera meminta informasi bagaimana curah hujan dari atas, apakah berpotensi banjir atau tidak. 

"Kulon Progo punya 40 cakruk wisata istimewa. Ini yang akan menghubungkan satu destinasi dengan satu destinasi wisata lain, di situ bisa berbagi informasi dengan alat komunikasi yaitu handy talkie, karena jaringan di sini belum sepenuhnya baik," jelas Joko. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+