Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Panoramic Indonesia dan Luar Negeri, Apa Saja Bedanya?

Kompas.com - 29/12/2022, 17:05 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kereta panoramic pertama di Indonesia baru saja diluncurkan PT KAI dan sudah beroperasi sejak Minggu (24/12/2022). Sebelumnya, beberapa negara di dunia pun juga sudah mengoperasikan kereta panoramic.

Salah satu ciri khas kereta panoramic yaitu punya jendela kaca berukuran besar di setiap sisi, sehingga memungkinkan penumpang bisa melihat pemandangan dengan leluasa.

Baca juga:

Adapun biasanya penumpang hanya bisa melihat pemandangan dari jendela standar pada KA biasa yang tentunya kurang leluasa.

6 Beda Kereta Panoramic Indonesia dan Luar Negeri

Meskipun sama-sama didominasi oleh kaca berukuran besar, ternyata ada beberapa perbedaan antara kereta panoramic di Indonesia dan di luar negeri. Apa saja bedanya?.

1. Pemandangan yang ditawarkan

Pemandangan yang dapat dilihat oleh penumpang dari kereta panoramic di Indonesia tentu berbeda dengan pemandangan dari kereta panoramic di luar negeri.

Pemandangan yang disuguhkan untuk penumpang kereta panoramic di Indonesia yaitu tak jauh dari suasana perkotaan hingga pedesaan.

Pemandangan landskap alam Swiss dari kereta panoramis Glacier Express saat musim salju.Kompas.com/Silvita Agmasari Pemandangan landskap alam Swiss dari kereta panoramis Glacier Express saat musim salju.

Sedangkan pemandangan dari kereta panoramic luar negeri lebih beragam, apalagi saat musim-musim tertentu.

Seperti pemandangan dari kereta panoramic yang ada di Swiss misalnya, dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/3/2022). Saat musim salju, maka sejauh mata memandang landskap alam Swiss akan dipenuhi oleh salju.

Sedangkan saat musim panas landskap alam Swiss akan dipenuhi oleh pemandangan rerumputan hijau Swiss.

Baca juga: Naik Kereta Panoramic, Bisa Mampir 13 Tempat Wisata Ini

Begitu juga dengann pamandangan yang ditawarkan oleh kereta The Tokaido Shinkansen, sebuah kereta panoramic di Jepang.

Dikutip dari laman Japan Rail Pass, di sini penumpang dapat melihat pemandangan gunung fuji secara lelusa dari dalam kereta.

2. Ketentuan bagasi KA panoramic

Pada kereta panoramic Indonesia terdapat ruangan khusus di bagian belakang gerbong kereta untuk tempat bagasi.

Dikutip dari laman Kompas.com, setiap penumpang kereta boleh membawa bagasi dengan berat maksimal 20 kilogram (kg) per orang.

Rak khusus bagasi di kereta Panoramic yang baru diluncurkan PT KAI dalam soft launching 24 Desember 2022-8 Januari 2023. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Rak khusus bagasi di kereta Panoramic yang baru diluncurkan PT KAI dalam soft launching 24 Desember 2022-8 Januari 2023.

Selain itu, batas volume barang yang dibawa maksimal yakni 100 dm3 dan ukuran dimensi maksimal 70 cm x 48 cm x 30 cm. 

Sedangkan di kereta panoramic asal Kanada, Polar Bear Express, dilengkapi dengan mobil bagasi untuk tempat bagasi penumpang.

Baca juga: Kereta Panoramic Punya Atap Kaca, di Mana Penumpang Simpan Barang?

Dikutip dari laman Ontorio Northland, setiap penumpang diperbolehkan membawa maksimal tiga bagasi dengan berat maksimal 23 kilogram. 

3. Fasilitas makanan

Di kereta panoramic Indonesia, harga tiket yang dibayar oleh penumpang sudah termasuk pelayanan khusus berupa snack, makanan, dan minuman secara gratis.

Baca juga: Kereta Panoramic Sudah Bisa Dicoba, Tiket Mulai Rp 750.000

Sedangkan di kereta api panoramic luar negeri seperti di Glacier Express, Swiss, harga tiket yang dibayar belum termasuk makan dan minuman.

4. Susunan kursi

Saat memasuki gerbong kereta panoramic di Indonesia, kursi di dalam satu gerbong dibagi menjadi dua baris, yakni dua baris di sisi kiri dan dua baris di sisi kanan.

Kursi dibuat searah dengan arah laju kereta, lengkap dengan meja lipat kecil di pegangan kursi.

Interior bagian dalam kereta Panoramic yang baru diluncurkan PT KAI dalam soft launching 24 Desember 2022-8 Januari 2023. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Interior bagian dalam kereta Panoramic yang baru diluncurkan PT KAI dalam soft launching 24 Desember 2022-8 Januari 2023.

Kursi di kereta panoramic Indonesia juga dapat diputar menghadap ke jendela supaya penumpang bisa melihat pemandangan lebih maksimal.  

Berbeda dengan yang ada di Indonesia, kursi kereta panoramic Glacier Express di dalam satu gerbong dibagi menjadi dua bagian.

Baca juga: Begini Isi Kereta Panoramic Indonesia, Kursi Bisa Hadap Jendela

Satu bagian terdiri dari dua baris kursi yang saling berhadapan, dan bagian lainnya terdiri dari satu baris kursi juga didesain berhadapan.

Masing-masing kursi dipisahkan oleh sebuah meja kecil tempat meletakkan makanan ataupun minuman. 

5. Rute perjalanan

Dikutip dari laman Kompas.com, rute yang saat ini dilayani oleh kereta panoramic di Indonesia yakni relasi Gambir-Yogyakarta pergi-pulang (PP),

Tampak luar kereta Panoramic yang baru diluncurkan PT KAI dalam soft launching 24 Desember 2022-8 Januari 2023. KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Tampak luar kereta Panoramic yang baru diluncurkan PT KAI dalam soft launching 24 Desember 2022-8 Januari 2023.

Selama perjalanan rute kereta ini akan melewati lima stasiun sebelum sampai di Yogyakarta, yakni Gambir-Cirebon-Purwokerto-Kroya-Kebumen-Kutoarjo-Yogyakarta.

Berbeda dengan Indonesia, kereta api panoramic di Skotlandia yakni West Highland Line punya tiga rute tujuan dari titik keberangkatan.

Dikutip dari laman Scot Rail, titik keberangkatan kreta ini mulai dari Glasgow menuju Oban, Fort William, dan Mallaig.

6. Waktu tempuh

Saat ini waktu tempuh perjalanan kereta panoramic Gambir-Yogyakarta PP yakni sekitar delapan jam.

Suasana penumpang kereta Panoramic pada Selasa (27/12/2022).KOMPAS.com/FAQIHAH MUHARROROH ITSNAINI Suasana penumpang kereta Panoramic pada Selasa (27/12/2022).

Sedangkan waktu tempuh perjalanan kereta panoramic di luar negeri seperti di Skotlandia yakni mulai dari tiga jam hingga lima jam sesuai tujuan keberangkatan.

Di lain sisi, waktu tempuh kereta panoramic Australia, Semmering, dengan rute Gloggnitz menuju Murzzuschlag cenderung singkat, yakni sekitar 45 menit.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com