KOMPAS.com - Ada sejumlah fakta sejarah Stasiun Manggarai yang menarik untuk diketahui masyarakat. Stasiun yang menjadi pemberhentian kereta rel listrik (KRL) atau commuter line dan kereta bandara ini berada di Tebet, Jakarta Selatan.
Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk di Indonesia. Informasi tersebut bahkan disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Stasiun Manggarai merupakan salah satu stasiun dengan lalu lintas kereta api tersibuk di Indonesia," tutur Jokowi dikutip dari Kompas.com, Senin (26/12/2022).
Baca juga: Stasiun Manggarai Bakal Punya 18 Jalur Aktif pada 2023
Mengutip Kompas.com (7/11/2022), dalam sehari terdapat 720 perjalanan kereta, baik yang berhenti maupun yang melintas langsung di Stasiun Manggarai.
Rencananya, Stasiun Manggarai akan dijadikan sebagai stasiun sentral pada 2025, sehingga akan melayani KRL, kereta bandara, dan kereta api jarak jauh (KAJJ).
Untuk mewujudkan target itu, pemerintah tengah mengembangkan proyek jalur dwi ganda atau double double track (DDT) Manggarai-Cikarang.
Baca juga: 5 Fakta Stasiun Cirebon yang Bersejarah, Berdiri Sejak 1912
Berikut fakta sejarah Stasiun Manggarai seperti dihimpun dari laman KAI Heritage dan Kompas.com.
Stasiun Manggarai dibangun pada 1914 yang dipimpin oleh arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt, berdasarkan informasi dari laman KAI Heritage. Empat tahun berselang, Stasiun Manggarai diresmikan pada 1 Mei 1918.
Mulanya, lokasi Stasiun Manggarai adalah jalur perlintasan kereta rute Jakarta-Bogor yang dikelola oleh perusahaan swasta, Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Pada tahun 1913 perusahaan kereta api negara kala itu, Staatssporwegen (SS) membeli jalur Jakarta-Bogor milik NISM. Kemudian, SS melakukan penataan ulang jalur kereta api di Jakarta, salah satunya membangun Stasiun Manggarai.
Baca juga: Ketinggalan Barang Saat Naik KA atau di Stasiun, Catat Prosedurnya
Pada tahun-tahun awal setelah diresmikan, Stasiun Manggarai berperan sebagai sentral pengiriman komoditas pertanian dan perkebunan dari Bogor dan Sukabumi, Jawa Barat, berdasarkan informasi dari Kompas.com (11/7/2022).
Komoditas yang dibawa meliputi, karet, teh, buah-buahan, rempah-rempah, dan hasil bumi lainnya. Selain itu, Stasiun Manggarai juga menjadi tempat transit angkutan pos seperti telegram dan surat.
Karena memiliki peran sentral, maka SS berniat membangun Stasiun Manggarai menjadi stasiun megah dengan atap atau kanopi besi. Material pun diimpor dari Belanda menggunakan kapal.
Namun, material itu tidak pernah sampai ke Indonesia karena tengah terjadi Perang Dunia I di Eropa sehingga menghambat pengiriman barang ekspor.
Baca juga: Banjir Surut, Aktivitas di Stasiun Semarang Tawang Mulai Normal
Stasiun Manggarai memiliki nilai historis tinggi. Stasiun ini merupakan stasiun awal keberangkatan pemindahan ibu kota sementara dari Jakarta ke Yogyakrta pada 4 Januari 1946.
Segala persiapan rahasia untuk perjalanan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta dilaksanakan di Stasiun Manggarai.
Baca juga: 7 KA Berhenti Layani Penumpang di Stasiun Jatinegara dan Karawang Saat Nataru
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.