KOMPAS.com - Imlek atau Tahun baru China pada 2023 kali ini diperingati pada 22 Januari.
Biasanya, tradisi perayaan imlek berlangsung selama 16 hari dan dimeriahkan dengan beragam aktivitas yang menyenangkan.
Ornamen-ornamen berwarna merah biasanya akan dipajang di berbagai sudut rumah warga Tionghoa atau tempat umum lainnya mendekati waktu perayaan Imlek.
Baca juga:
Tidak hanya dari segi dekorasi, pelibatan warna merah pun juga diimplementasikan pada pakaian hingga pernak pernik seperti lampion.
Pemilihan warna merah sebagai warna yang mendominasi saat perayaan Imlek nyatanya bukan tanpa alasan.
Dikutip dari laman Lifestyle Asia, warna merah dalam budaya Tiongkok memainkan peranan penting karena mewakili berbagai kualitas dan gagasan yang terbentuk ribuan tahun lalu.
Penggunaan warna merah setiap tahunnya dilakukan guna mempertahankan signifikansi dari generasi ke generasi.
Orang Tionghoa menganggap merah adalah warna yang melambangkan keberuntungan, kemakmuran, dan kebahagiaan. Sehingga merah dipilih sebagai warna yang menghiasi Tahun Baru Imlek.
Menurut tradisi Tionghoa, ada tiga warna yang dianggap sebagai warna keberuntungan, yakni warna merah, kuning, dan hijau.
Baca juga: Tujuan Perayaan Cap Go Meh, Tak Cuma Menandai Berakhirnya Imlek
Warna tersebut berasal dari Teori Lima Elemen China, yakni merah melambangkan api, warna kuning melambangkan bumi, warna hijau atau biru melambangkan kayu, warna putih melambangkan logam, dan warna hitam melambangkan air.
Warna merah juga merupakan warna tradisional Han, yakni sebutan untuk kelompok etnis yang mendominasi di Tiongkok.
Baca juga: Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang 2023 Bakal Meriah, Ada Apa Saja?
Orang Han percaya warna merah melambangkan nasib baik, keberuntungan, vitalitas, perayaan, dan kemakmuran.
Tahun 2023 dalam kalender perhitungan China merupakan Tahun Kelinci Air. Tahun Kelinci Air dicirikan adanya harapan, kedamaian, kemakmuran, dan umur yang panjang.
Orang Tiongkok percaya bahwa warna keberuntungan pada Tahun Kelinci air yaitu merah, merah muda, ungu, dan biru.
Oleh kerena itu selama perayaan Tahun Baru Imlek orang-orang akan menghiasi diri mereka dengan mengenakan pakaian merah untuk meningkatkan keberuntungan.
Pada saat perayaan Tahun Baru Imlek, juga terdapat tradisi memberikan lai see, yaitu amplop berwarna merah berisi uang tunai atau cokelat.
Baca juga:
Amplop tersebut nantinya akan diberikan kepada anak-anak, orang dewasa muda yang masih lajang, dan karyawan dengan harapan mereka diberi keberuntungan dan kesehatan.
Menurut adat orang China, jumlah uang yang diisi ke dalam amplop harus berjumlah genap, karena jumlah uang dengan jumlah ganjil biasanya diberikan saat acara pemakaman.
Dikutip dari laman Seventeen, orang China juga akan menyalakan kembang api, mengadakan pertunjukan barongsai, tarian pita merah, dan menempatkan makanan dan dupa di atas altar sebagai bentuk rasa hormat kepada leluhur.
Baca juga:
Selain membawa keberuntungan, orang China percaya bahwa warna merah dapat mengusir roh jahat.
Menurut legenda, saat malam Tahun Baru China akan ada seekor binatang buas bernama Nian yang datang ke kawasan penduduk untuk melahap penduduk desa, ternak, dan tanaman.
Pada suatu malam, penduduk desa melihat Nian ketakutan pada seorang anak berbaju merah. Sejak saat itu penduduk China mulai memasang ornamen berwarna merah di depan rumah mereka.
Baca juga:
Ornamen warna merah tersebut dipasang supaya Nian tidak datang untuk menyakiti siapapun dan menjauhkan Nian selama satu tahun.
Tidak hanya itu, pada saat perayaan Tahun Baru Imlek, orang China juga saling menyapa dengan mengatakan "Gong Xi Fa Cai" atau "Selamat" dan melakukan tarian Nian (barongsai) pada malam Imlek guna menakuti Nian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram