KOMPAS.com - Generasi 1980 hingga 1990-an yang rindu dengan permainan lawas bisa berkunjung ke Kedai Kopi Kuno di Jakarta Barat.
Sesuai namanya Kuno yang berarti “Kopi Untuk Nostalgia”, sang pemilik bernama Agung HB mengatakan pendirian tempat ini bermula dari kegemarannya mengoleksi barang-barang zaman dahulu.
“Sebelum buka (kedai) ini, saya sudah koleksi beberapa game retro karena basic saya adalah player game konsol dari SD,” ujar Agung saat ditemui Kompas.com di Kedai Kopi Kuno, Jakarta Barat, Senin (9/1/2023).
Baca juga:
Laki-laki kelahiran tahun 1995 ini mengaku menyenangi permainan konsol seperti Playstation hingga dingdong.
Bahkan, hingga saat ini, ia tidak memiliki permainan di ponsel atau gawai miliknya.
Saat sudah memiliki rumah sendiri, tempat yang tadinya merupakan studio YouTube dan berjualan baju kemudian beralihfungsi menjadi kedai kopi berkonsep permainan jadul.
Agung HB mengatakan, Kedai Kopi Kuno berdiri sejak akhir 2017. Barang-barang yang kini menghiasi kedainya ia kumpulkan selama tahun yang sama.
“Setelah saya koleksi game banyak banget, ada garasi kosong, akhirnya saya kelola jadi tempat usaha. Tadinya mau jualan bakso tapi enggak nyambung ya, ada mainan-mainannya,” ujarnya sambil tertawa.
Baca juga:
Selanjutnya, Agung HB memutuskan membeli mesin kopi dan membuka kedai kopi, yang dilengkapi koleksi mainan lawas yang ia miliki.
Aneka mesin permainan lawas seperti dingdong, Nintendo, hingga tv analog yang awalnya tersimpan di dalam rumah kemudian diletakkan di garasi.
“Seiring berjalannya waktu, koleksi saya bertambah. Gak stuck di sini konsepnya, kaya piringan hitam baru ada tahun lalu."
"Kalau yang dari awal banget ada itu dingdong, Playstation, dan Nintendo. Sisanya banyakan yang nambah, sih,” tuturnya.
View this post on Instagram
Agung menyampaikan, area-area kosong di rumahnya membuka kesempatan untuk diisi dengan mesin-mesin permainan lawas.
Adapun untuk mencari permainan tersebut, kata dia, sebenarnya cukup sulit dan menantang.
“Nyari barang-barang ini sebenarnya susah-susah gampang, agak tricky juga."
"Jadi kita harus tahu, misalnya, kita mau nyari dingdong atau Playstation 1 itu kita cari di e-bay atau FJB (Forum Jual Beli),” ungkap dia.
Baca juga:
Dalam forum tersebut, pemilik mesin permainan tahun 80-90-an itu sering kali anak konglomerat yang orangtuanya sering bolak-balik ke luar negeri.
Kemudian, orangtua mereka membawa mesin-mesin permainan yang unik dan tidak ada di Indonesia.
“Karena kalau nyari (barang asli) Indonesia, biasanya itu (orang) punya barangnya pas masih kecil terus bisa berfungsi, tapi jarang, sih,” kata Agung.
Selebihnya, biasanya ia mencari barang kuno melalui situs e-bay, meski harganya secara umum menjadi lebih mahal.
“Rata-rata dari Jepang itu barangnya, karena culture game kayak gini (konsol) masih sangat dihargai. Umumnya di sana masih pada main konsol, kalo di Indonesia kan banyakan main mobile,” jelas Agung.
Baca juga: 5 Aktivitas di Lotte Alley di Jakarta, Berfoto hingga Main Game
Oleh karena itu, katanya, wajar jika beberapa pengunjung yang datang terlihat sedikit kebingungan dengan cara bermain mesin permainan lawas tersebut.
“Cuma seenggaknya mereka masih antusias buat nyobain dan terlihat ada kepuasan tersendiri,” ungkap dia.
Koleksi barang lawas yang dimiliknya cukup banyak, mulai dari kamera, piringan hitam, kaset, hingga aneka mesin permainan.
Barang-barang tersebut saat ini dikatakan berfungsi sekitar 80 persen. Adapun sisa 20 persen lagi sebenarnya masih bisa diservis.
“Pas pembelian awal itu 100 persen berfungsi, tapi karena gak semuanya saya sering mainin, jarang dimainin kaya pajangan di dalam, akhirnya termakan usia, tiba-tiba ada aja kerusakannya,” terang dia.
Baca juga: Jakarta Masuk Daftar 100 Kota Terbaik di Dunia 2023, Kalahkan Nagoya
Mengusung tempat nongkrong dengan permainan mesin lawas, Agung berharap pengunjung generasi 1980 hingga 1990-an bisa bernostalgia di kedai kopinya.
“Jadi tergantung tujuan mereka ke sini. Misalnya mau nostalgia main game masa kecil, target kami anak-anak 90-an,” tutur Agung.
Adapun untuk anak-anak kelahiran tahun 2000-an, kata dia, mungkin bukan untuk bernostalgia melainkan lebih mengejar suasana nongkrong dan foto-foto di spot estetis.
Baca juga: 50 Tempat Wisata Jakarta yang Populer, dari Alam hingga Sejarah
Selain bermain game dan berfoto, layaknya kedai kopi, pengunjung bisa nongkrong sambil menikmati jajanan mulai Rp 15.000 saja.
Jika penasaran, kamu bisa datang ke Kedai Kopi Kuno di Latumenten VI Gg. 2 No 9, RT 9/RW 5, Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Kedai Kopi Kuno buka setiap hari, mulai pukul 18.15 hingga pagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.