Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Tiket Pesawat Murah, Apa Benar Turun Harga?

Kompas.com - 13/01/2023, 10:10 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Kebijakan tarif batas atas dan tarif batas bawah

Tidak jauh berbeda, Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) Pauline Suharno mengatakan, sebenarnya harga tiket pesawat domestik tidak pernah betul-betul naik atau turun.

Menurutnya, hal ini merupakan strategi dari promosi tarif batas bawah dan tarif batas atas.

Baca juga: Refund Tiket Pesawat, Berapa Persen Uang Tiket Pesawat Dikembalikan?

“Sebenarnya kalau harga tiket domestik dibilang naik atau turun, enggak pernah ya. Cuma mereka punya beberapa booking class (kelas pemesanan),” ujar Pauline kepada Kompas.com, Kamis (12/1/2023).

Booking class-nya dari tarif paling murah itu mendekati tarif batas bawah, berjenjang, sampai ke tarif batas atas itu yang paling mahal,” imbuh dia.

Ia menjelaskan, sistem maskapai penerbangan adalah membuka demand dari pasar. Jika demand telah meninggi, biasanya harga tarif bawah tidak akan lagi dibuka.

Sehingga, kata dia, seringkali harga yang terlihat murah berasal dari low season atau waktu-waktu yang sedang sepi penumpang.

Baca juga: Upaya Turunkan Harga Tiket Pesawat, Penerbangan Internasional ke Indonesia Akan Ditambah

Misalnya, penerbangan pada hari kerja ataupun pada waktu yang kurang menarik, namun kursi pesawat harus tetap terisi. Salah satu contoh, kata dia, rute Jakarta-Bali jika sore atau malam hari menjadi kurang menarik dibandingkan yang siang hari, namun kursinya tetap harus terisi.

“Kayak gitu yang weekdays (hari kerja), jam sore, dibuka kelas-kelas murahnya. Tapi kalau siang dibukanya kelas-kelas mahal, itu bagian dari strategi maskapai, mereka punya perhitungan revenue (pendapatan),” terang dia.

Dengan demikian, Pauline menjelaskan, sebenarnya harga tiket yang terlihat murah juga tidak benar-benar merepresentasikan keseluruhan kursi di pesawat.

Umumnya, kelas murah ditawarkan hanya sekian persen dari keseluruhan, untuk memancing permintaan penumpang terhadap pembelian tiket.

“Ini strategi maskapai, karena Januari itu low season jadi penumpangnya sedikit, yang pergi liburan sedikit,” terang Pauline.

Lebih lanjut, ia menyebut biasanya kursi pesawat akan penuh menjelang Imlek, terutama ke destinasi-destinasi masyarakat pulang kampung, misalnya Medan, Pontianak, Belitung, dan Bangka, sehingga destinasi tersebut kemungkinan harganya akan naik dalam waktu dekat.

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Tujuan Sama dari 2 Bandara Berdekatan Bisa Berbeda

Adapun menurutnya, destinasi wisata tertentu saat bulan Januari relatif sepi sehingga harga promo atau tarif bawah dibuka untuk meningkatkan promosi ke beberapa destinasi.

“Dekat Imlek sama Lebaran biasanya bakal naik lagi, booking class promonya enggak dibuka nanti,” kata Pauline.

Kebijakan soal tarif bawah dan tarif atas ini, kata dia, diatur oleh Kementerian Perhubungan. Artinya, maskapai penerbangan tidak boleh membuat harga yang lebih rendah dari batas bawah sekaligus tidak boleh lebih tinggi dari tarif batas atas.

Namun, detail harga dan penetapan waktu-waktunya merupakan kendali penuh dari maskapai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com