KOMPAS.com - Konsep ngopi unik dihadirkan oleh Titik Nol Ngopi, kedai kopi di Malang, Jawa Timur.
Lokasinya ada di Sawah Rojo, Jegong, Desa Jambangan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
Konsepnya, kedai kopi ini "diangkut" di atas motor dan mangkal di tengah sawah untuk menyambut para pelanggannya.
Baca juga: 13 Wisata Pantai di Malang, Ada yang Mirip Bali dan Raja Ampat
Meski bisa berpindah, namun Titik Nol Ngopi membuat lokasinya tetap sama setiap harinya.
"Satu tempat saja biar jadi jujugan, tujuan. Soalnya kami mangkalnya cuma pagi sama sore hari biar enggak mumet teman-teman (yang datang)," tutur pemilik Titik Nol Ngopi, Elarissa Hilman Mujtaba kepada Kompas.com, belum lama ini.
Pengunjung hanya bisa datang pada jam tertentu saja. Itupun waktunya tidak lama, hanya sekitar dua jam.
Titik Nol Ngopi mangkal setiap sore mulai pukul 15.00 WIB hingga close order pukul 17.00 WIB.
Sementara pada Sabtu dan Minggu, pengunjung tidak hanya bisa datang sore hari tetapi juga bisa datang pukul 05.00-07.00 WIB.
Titik Nol Ngopi hanya menyediakan empat jenis menu dan semuanya minuman hangat, yakni kopi hitam, kopi susu, teh, dan teh susu. Harganya mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 5.000.
Titik Nol Ngopi berdiri sejak 1 Oktober 2021, di tengah situasi pandemi.
Elarissa yang saat itu sudah berhenti dari pekerjaannya sebagai penjaga toko di distro lokal Malang, memutuskan untuk berjualan kopi.
Konsep jualan datang dari ide yang sederhana, yaitu kegemarannya terhadap motor dan main di alam.
Baca juga: 32 Tempat Wisata Malang Raya, Banyak Tempat Bernuansa Alam
"Posisi sedang tidak ada pekerjaan, nganggur.akhirnya saya coba bagaimana tetap bisa main tapi bisa menghasilkan."
"Terciptalah Titik Nol Ngopi, jualan kopi di atas motor, di tengah sawah," tuturnya.
Saat itu, Elarissa mengatakan, modal usahanya hanya Rp 100.000. Uang yang digunakan untuk menjalankan Titik Nol Ngopi didapatkannya dari hasil membuat video dokumentasi perjalanan.
"Posisi enggak punya uang, Rp 100.000 itu saja," ucap dia.
View this post on Instagram
Adapun soal pemilihan nama "Titik Nol Ngopi" juga datang dari situasi tersebut. Usaha itu dijalankannya dari titik nol.
Baca juga: 10 Wisata Alam Malang, Surga Tersembunyi di Jawa Timur
Selain itu, Elarissa juga punya harapan bisa mencapai titik nol di Aceh suatu saat nanti.
Selama Titik Nol Ngopi berdiri, Elarissa punya cukup banyak cerita unik tentang pelanggan.
Salah satunya adalah pengunjung yang kekurangan gelas, sehingga mereka sampai membawa gelas sendiri.
Baca juga:
Untuk diketahui, setiap harinya Titik Nol Ngopi bisa menjual sekitar 70-80 gelas. Ketika ramai, seperti akhir pekan, bisa sampai 120 gelas terjual.
Apalagi, Titik Nol Ngopi tidak menyediakan gelas plastik atau kertas untuk dibawa pulang.
"Sering terjadi akhir-akhir ini, banyak konsumen kekurangan gelas sampai bawa gelas sendiri dari rumah, kami tidak menyediakan cup," ucap dia.
Selain itu, dia juga menemukan sejumlah pelanggan datang dari luar Jawa Timur untuk mencoba ngopi di tempatnya.
Baca juga: 2 Bus Malang City Tour yang Ramah Disabilitas, Segera Beroperasi di Kota Malang
Situasi itu membuat Titik Nol Ngopi kerap jadi tempat nongkrong dan ngobrol sesama orang asing yang dipertemukan karena ngopi bersama, dan kemudian saling bercerita.
"Mulai dari teman-teman dari Jakarta, Grobogan, Gresik, Surabaya. Lumayan, lah. Dan kita bisa sharing-sharing sama teman-teman," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.