Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Wisata Spontan Bakal Digemari Tahun 2023, Apa Itu?

Kompas.com - 17/01/2023, 07:31 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tren wisata spontan, atau impulsif tourism diprediksi kian digemari tahun 2023.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan prediksi itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan platform layanan akomodasi, OYO untuk tahun 2022.

"Tren perjalanan wisata spontan mengalami peningkatan 14 persen di tahun 2022, tren wisata spontan ini kami yakini di 2023 akan mempercepat capaian target 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara," kata Sandiaga Uno.

Baca juga: Tanggapi Sandiaga Soal Waterpark dan Sushi Mentai, Kadispad DIY: Ada Banyak di Yogyakarta

Pernyataan itu ia sampaikan dalam Weekly Press Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (16/1/2023).

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Adapun wisata spontan adalah wisata yang dilakukan secara mendadak atau tanpa perencanaan. Wisatawan semacam ini biasanya baru beli tiket H-1 atau bahkan hari -H perjalanan.

Lebih lanjut, Sandiaga memaparkan bahwa survei mencatat ada lebih dari 2,4 juta pemesanan yang dilakukan satu hari sebelum perjalanan.

Wisata spontan dorong pergerakan wisnus

Tren perjalanan wisata spontan secara kuantitatif juga memberikan kontribusi cukup besar dalam mendorong pergerakan wisnus.

Maka itu, Sandiaga turut meminta agar ketersediaan kursi transportasi seperti pesawat dan kereta harus ditingkatkan, guna mengakomodasi orang-orang yang suka bepergian mendadak ini.

Baca juga: Daftar Negara yang Melarang Vape, Wisatawan Wajib Tahu

Oleh karenanya, Kemenparekraf akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dan berbagai pihak terkait penambahan ketersediaan kursi, baik dari luar maupun dalam negeri. Termasuk penambahan kapasitas transportasi darat (kereta api, bus) dan laut.

Sandiaga menyampaikan, berdasarkan penjelasan dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, pemulihan tingkat penerbangan dalam negeri sudah mencapai 71 persen, sementara jumlah demand-nya belum maksimal, masih 40 persen sampai 50 persen.

Sedangkan penerbangan dari dan keluar negeri tercatat mencapai 33 persen sepanjang pemulihan pandemi Covid-19.

Alasan meningkatnya wisata spontan

Menurut dia, laju peningkatan tren wisata spontan atau dikenal pula sebagai wisata instan ini, kian dipicu oleh pelonggaran aturan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Sehingga bisa menjadi momentum yang tepat dalam mengkaji berbagai kebijakan untuk disesuaikan ke depannya.

Ilustrasi wisatawan.Dok. Shutterstock/eggeegg Ilustrasi wisatawan.

"Kami ingin wisata spontan menjadi momentum kita untuk mengambil keputusan agar kebijakan-kebijakan bisa kita sesuaikan, apa yang diperlukan," tuturnya.

Adapun sejumlah destinasi favorit yang menjadi tujuan wisatawan selain Bali, yaitu Bandung, Yogyakarta, Jakarta, dan Semarang.

Baca juga: Gunungkidul Targetkan 4 Juta Kunjungan Wisatawan Tahun 2023

Sedangkan untuk tempat-tempat wisata yang digandrungi dalam tren wisata spontan, mencakup destinasi wisata budaya dan spiritual.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com