Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Panjang Imlek, Wisata ke 7 Kawasan Pecinan di Indonesia

Kompas.com - 17/01/2023, 21:09 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pecinan atau Chinatown merupakan kawasan yang mayoritas penghuninya adalah etnis Tionghoa. Mereka umumnya perantau yang menetap di kawasan tersebut.

Konon, pecinan sudah ada jauh sebelum bangsa Eropa masuk dan menempati Nusantara.

Baca juga:

Sebagai kompleks permukiman, pecinan tidak hanya terdiri dari rumah-rumah penduduk. Biasanya kamu juga akan menemukan kelenteng, makam, dan pertokoan.

 

Kental akan budaya China, kawasan pecinan biasanya didominasi warna merah di bangunannya serta dihasi aksesori khas lainnya. 

Jelang Imlek 2023, kamu bisa mengunjungi kawasan pecinan yang menjadi semarak saat perayaan tahun baru tersebut. Tak hanya ibadah, di kawasan tersebut biasanya ada pertunjukan barongsai serta sajian kuliner.

Kawasan pecinan di kota-kota di Indonesia

Masyarakat yang menikmati libur panjang, baik yang merayakan Imlek maupun tidak, dapat memanfaatkan aneka ragam keseruan di dalam kota dan dekat rumah masing-masing.

Berikut beberapa kawasan pecinan di kota-kota di Indonesia yang bisa dikunjungi saat libur Imlek. 

1. Jakarta, DKI Jakarta

Kawasan petak sembilan di Glodok, Jakarta yang memiliki banyak penjual menjajakan peralatan untuk merayakan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, Rabu (5/2/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Kawasan petak sembilan di Glodok, Jakarta yang memiliki banyak penjual menjajakan peralatan untuk merayakan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, Rabu (5/2/2020).

Pecinan Glodok dengan Petak Sembilan di Jakarta Barat merupakan salah satu pecinan terbesar yang ada di Indonesia.

Pecinan ini masuk dalam kompleks Kota Tua Jakarta, yang dulunya merupakan Benteng Batavia, dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (11/1/2022). 

Berbagai aktivitas bisa dilakukan saat mengunjungi Petak Sembilan ini. Di antaranya menyicipi kuliner khas Tionghoa di Gang Gloria serta belanja suvenir dan obat-obatan tradisional.

Baca juga: Apakah Ada Cuti Bersama Imlek 2023?

Selain itu, di Pecinan Glodok juga terdapat Vihara Dharma Bakti dan beberapa kelenteng besar lainnya. 

Wisatawan tidak hanya bisa mengunjungi Pecinan Glodok dan Petak Sembilan, mereka juga bisa lanjut ke sisi utara Jakarta untuk ke Pantjoran PIK.

2. Bogor, Jawa Barat

Jalan sepajang lebih kurang satu kilometer tersebut merupakan kawasan Pecinan Bogor. KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Jalan sepajang lebih kurang satu kilometer tersebut merupakan kawasan Pecinan Bogor.

Bagi yang tinggal di Bogor, kamu bisa mengunjungi kawasan komunitas Tionghoa di area Suryakencana. Area ini cocok menjadi tujuan untuk berwisata bertemakan Imlek di Bogor.

Memiliki area yang unik, "pecinan Bogor" ini berbaur dengan budaya lokal terutama suku sunda sehingga menghasilkan ragam budaya dan kuliner yang khas.

Baca juga: Apa Makna Gong Xi Fa Cai? Sering Diucapkan Saat Imlek

Berwisata di Suryakencana Bogor bisa dengan cara menelusuri jalan utamanya sepanjang kurang lebih satu kilometer.

Di sisi kanan dan kiri, kamu akan menemukan tempat wisata religi, budaya, dan kuliner yang menarik. 

3. Semarang, Jawa Tengah

Klenteng Tay Kak Sie Gang Lombok, Kawasan Pecinan SemarangKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Klenteng Tay Kak Sie Gang Lombok, Kawasan Pecinan Semarang

Kota Semarang mempunyai salah satu kelenteng wisata yang terkenal yakni Kelenteng Sam Poo Kong di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Selain itu, ada kompleks Chinatown yang tidak jauh dari kawasan Kota Lama Semarang.

Pecinan Semarang erat kaitannya dengan pemberontakan etnis Tionghoa di Batavia atau yang dikenal dengan peristiwa Geger Pecinan.

Baca juga: Tujuan Perayaan Cap Go Meh, Tak Cuma Menandai Berakhirnya Imlek

Setelah terjadi pembantaian yang dilakukan Kolonial Belanda, banyak warga Tionghoa yang berpindah dari Batavia ke Semarang. Perpindahan besar-besaran pun terjadi pada 1740.

Sama seperti Petak Sembilan, Pecinan Semarang juga memiliki pasar yaitu Pasar Semawis. Di pasar tradisional ini terdapat banyak gang dengan berbagai macam dagangan khas China yang dijual.

4. Surabaya, Jawa Timur

Kawasan kampung pecinan Surabaya di Jalan Kembang Jepun, yang kini tengah bersolek menjadi wisata Kya-kya reborn.KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Kawasan kampung pecinan Surabaya di Jalan Kembang Jepun, yang kini tengah bersolek menjadi wisata Kya-kya reborn.

Kelenteng Hong Tiek Hian dapat jadi salah satu pilihan lokasi wisata. Kelenteng ini terkenal sebagai pusat kemeriahan perayaan Imlek, sekaligus kelenteng tertua di Kota Surabaya. 

Tidak hanya merayakan di kelenteng, warga Kota Surabaya juga merayakan Imlek dengan beragam aktivitas yang semarak di berbagai pusat perbelanjaan.

Kamu dapat mengunjungi Kya-Kya sebagai surga wisata kuliner khas etnis Tionghoa dan mancanegara. 

Baca juga:

Kya-Kya Surabaya atau dikenal dengan Pecinan Surabaya berlokasi di Jalan Kembang Jepun, Bongkaran, Kecamatan Pabean, Kota Surabaya.

Nama Kembang Jepun mulai digunakan pada masa pendudukan Jepang. Alasannya karena di lokasi ini banyak tentara Jepang yang memiliki teman wanita (kembang).

Pedagang Tionghoa pun menjadi bagian dari perkembangan kawasan Kya-Kya di Kembang Jepun ini. Beberapa fasilitas hiburan masa lalu masih bisa dinikmati hingga saat ini, di antaranya Restoran Kiet Wan Kie.

5. Pecinan Magelang, Jawa Tengah

Pecinan di Kota Magelang, Jawa Tengah (Dok. Humas Kota Magelang) Pecinan di Kota Magelang, Jawa Tengah (Dok. Humas Kota Magelang)

Selanjutnya, ada Pecinan Magelang di Jawa Tengah. Kawasan ini berada sekitar 10 kilometer dari Candi Borobudur.

Tidak hanya menjadi area utama permukiman warga Tionghoa di Magelang, kawasan ini juga menjadi pusat perekonomian Kota Magelang.

Baca juga:

Sebagai informasi, pecinan Magelang sudah ada sejak masa penjajahan Belanda. Sama seperti yang lain, pecinan sengaja dibuat untuk melokalisasi warga keturunan Tionghoa.

Saat itu, warga Eropa ditempatkan di bagian barat kota, sedangkan warga Tionghoa ditempatkan di selatan alun-alun, dan warga Arab berada di sisi barat alun-alun.

Di kawasan Pecinan Magelang kamu akan menemukan banyak bangunan yang masih mempertahankan gaya arsitektur awal 1900-an.

6. Pecinan Singkawang, Kalimantan Barat

Suasana malam perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, Senin (14/02/2022).KOMPAS.com/WASTI SAMARIA SIMANGUNSONG Suasana malam perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, Senin (14/02/2022).

Pecinan Singkawang adalah salah satu pecinan terbesar di Indonesia. Lokasinya berada di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

Kota Singkawang dikenal dengan sebutan kota Seribu Kuil, karena di setiap sudutnya dapat ditemukan banyak bangunan vihara atau kelenteng. Salah satu yang terkenal adalah Wihara Tri Dharma Bumi Raya.

Baca juga: Mengenal Perayaan dan Tradisi Imlek di China, Ada Juga Berbagi Angpau

Sama seperti pecinan lainnya, pecinan Singkawang memiliki beberapa peninggalan arkeologis.

Mulai dari kelenteng tua, bangunan masa kolonial Belanda, dragon kiln atau tungku pembakaran keramik, hingga rumah tua dengan arsitektur China. 

7. Pecinan Medan, Sumatera Utara

Sebuah sudut Tjong A Fie Mansion atau Rumah Tjong A Fie di Medan.SHUTTERSTOCK/Ibenk_88 Sebuah sudut Tjong A Fie Mansion atau Rumah Tjong A Fie di Medan.

Tak hanya di Pulau Jawa, pecinan juga terdapat di Pulau Sumatera, tepatnya di Medan, Sumatera Utara. Pecinan Medan dikenal juga dengan sebutan Kesawan Square.

Kesawan Square berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani Medan, Kecamatan Medan Barat. Kawasan ini termasuk kawasan tertua di Kota Medan.

Baca juga: Imlek 2023 Shio Kelinci Air, Ketahui Karakter Peruntungannya

Dikutip dari TribunMedanWiki, Selasa (17/1/2023), sejarawan Kota Medan Budi Agustono menjelaskan, Kesawan dulunya menjadi pusat perdagangan di Kota Medan dan Sumatera Timur pada masa kolonialisme.

Sebab, letaknya sangat strategis serta dekat ke jantung kota dan Pelabuhan Belawan.

Adapun peletak dasar pembangunan Kesawan adalah dua taipan keturunan Tionghoa yaitu Tjong Yong Hian dan Tjong A Fie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com