Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Seni Kaligrafi Tionghoa, Lebih dari Sekadar Kuas dan Tinta

Kompas.com - 18/01/2023, 20:02 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernahkah kamu melihat gulungan kertas berisi tulisan China di film-film?

Tulisan yang ada di dalam gulungan itu merupakan salah satu dasar yang perlu dipahami oleh seseorang sebelum belajar lukis dan kaligrafi Tionghoa.

Baca juga:

Adapun seni kaligrafi menjadi salah satu bukti hadirnya peranakan Tionghoa, selain tempat persembahyangan, makanan, dan museum.

Saat mengunjungi Museum Benteng Heritage di kawasan Pasar Lama Tangerang, Kompas.com bertemu guru lukis dan kaligrafi Tionghoa yang sedang mengajar di lantai satu museum.

 

Guru lukis dan kaligrafi Tionghoa yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut mengatakan, sebelum beranjak ke ilmu kaligrafi, seseorang perlu belajar membuat struk (struktur) dasar.

Kuas lukis membuat kaligrafi Tionghoa di Museum Benteng Heritage.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Kuas lukis membuat kaligrafi Tionghoa di Museum Benteng Heritage.

Struk dasar yang dimaksud yaitu garis dan lengkungan yang dibuat menggunakan kuas bercelup tinta cina guna menghasilkan huruf Tionghoa dengan benar.

Salah satu peserta kelas kaligrafi Tionghoa di Museum Benteng Heritage, Udaya Titih, mengatakan bahwa perlu ketelitian dan ketepatan dalam membuat garis dan lengkungan itu.

"Kalau struk-nya salah, tulisannnya juga akan salah," kata Titih kepada Kompas.com di Museum Benteng Heritage, Rabu (11/1/2023).

Kata Titih, perbedaan bentuk dan tingkat kemiringan suatu garis di struk akan menghasilkan interpretasi makna yang berbeda.

Baca juga:

Seseorang yang belajar kaligrafi Tionghoa harus menghafal struk dan mahir dalam menulis struk hingga tuntas dalam membuat huruf Tionghoa.

Adapun perlengkapan yang digunakan saat belajar dasar-dasar kaligrafi Tionghoa yaitu gulungan kertas, tinta cina, dan kuas.

Tinta cina yang digunakan oleh Titih saat itu yaitu tinta cina modern yang sudah berbentuk cairan. 

 

Tinta cina yang digunakan untuk membuat kaligrafi Tionghoa di Museum Benteng Heritage.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Tinta cina yang digunakan untuk membuat kaligrafi Tionghoa di Museum Benteng Heritage.

Namun, pada zaman dahulu, kata Titih, seseorang membuat kaligrafi Tionghoa menggunakan batang pohon pinus.

Kuas yang digunakan untuk membuat kaligrafi Tionghoa pun berbeda dengan kuas lukis biasa. Kuas lukis kaligrafi Tionghoa terdiri dari beragam ukuran dengan bentuk dan tingkat ketebalan bulu kuas yang berbeda-beda.

"Bulu kuas yang digunakan terbuat dari banyak jenis bulu binatang. Ada juga yang membuatnya dari bahan sintetis, tapi hasilnya (lukisan) tidak seindah yang dari bulu binatang asli," kata Titih.

Baca juga: 6 Tips Berkunjung ke Museum Benteng Heritage, Bawa Uang Tunai

Beberapa campuran bulu binatang yang digunakan untuk membuat kuas lukis kaligrafi Tionghoa yakni bulu domba, bulu domba dicampur bulu serigala, bulu domba dicampur bulu beruang, bulu rusa, dan bulu musang.

Pemilihan jenis bulu binatang ini ditentukan berdasarkan tujuannya. Apabila diperlukan untuk membuat sebuah lukisan, maka kuas yang digunakan yaitu kuas dengan bulu yang agak kasar.

Sementara itu, kuas yang digunakan untuk menulis biasa yaitu kuas dari campuran bulu binatang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com