Sementara itu, Petugas Pariwisata di Kecamatan Sambi Rampas bernama Arsyad menyampaikan, beberapa waktu lalu ada komodo pota yang terkena jaring pembatas kebun masyarakat di Purang Mese.
Komodo itu akhirnya diamankan ke pusat informasi, kemudian dilepas di Watu pajung di kawasan hutan Pota.
Baca juga: Pesona Air Terjun Cunca Murung yang Dekat Sawah di NTT
"Wisatawan belum melihat langsung komodo pota, tapi kebetulan ada komodo masuk kampung bisa dilihat, soalnya komodo di Pota masih liar," kata Arsyad.
Menurutnya, wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara sering berwisata ke Pota untuk melihat satwa tersebut, kemudian mengunjungi Danau Rana Tonjong, Danau Teratai, dan Pantai Watu Payung.
Baca juga: Wisata Kampung Tradisional di Flores, NTT, Pikat Turis Asing
Untuk diketahui, pengembangan pariwisata berbasis masyarakat termasuk salah satu program unggulan RPJMD Kabupaten Manggarai Timur tahun 2019-2023.
Untuk mewujudkan rencana tersebut, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur menetapkan beberapa tempat wisata unggulan yang memiliki keunikan dan nilai jual bagi calon wisatawan.
Rofinus mengatakan, selain itu, program pembangunan pariwisata di Kabupaten Manggarai Timur juga berfokus ke pengembangan potensi wisata pedesaan melalui program desa wisata.
Program fasilitasi penetapan desa wisata merupakan langkah awal untuk mengembangkan pariwisata berbasis potensi yang ada di desa menjadi daya tarik wisata, baik potensi pertanian (agrowisata), wisata alam (ekowisata), maupun wisata sejarah budaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.