KOMPAS.com - Tampilan bandara dinilai menjadi salah satu kesan pertama turis asing tentang Indonesia.
Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Injourney Dony Oskaria mengatakan, oleh karena itu, penting agar semakin banyak bandara yang mencerminkan budaya Indonesia.
Baca juga: Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali Jadi Bandara Tersibuk Sepanjang 2022
"Kami tekankan pada mereka (pihak bandara) dan yang harus diingat lagi, bandara itu adalah wajahnya bangsa. First impression suatu bangsa itu datangnya dari bandara," kata Dony dalam acara Indonesia Tourism Outlook, Rabu (18/1/2023).
Dony mengatakan, saat ini sudah ada beberapa bandara yang memberikan sentuhan kebudayaan dan karya seni. Salah satunya adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Bandara Tersibuk Dunia Desember 2022
Menurut dia, Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah cukup baik memberikan gambaran Indonesia pada turis.
"Ada artwork-nya semuanya kami ubah, kemudian kami disambut dengan gamelan Bali, smell-nya itu juga harus dapat. Itu excited orang begitu landing. Wah, (seperti) ini Indonesia," ujarnya.
Baca juga:
Dony menambahkan, setiap orang yang datang ke bandara udara adalah pelanggan sehingga harus selalu dilayani dan diberi fasilitas yang terbaik.
Misalnya, kebersihan toilet dan lama waktu tunggu utuk check-in pesawat yang juga tidak boleh luput dari perhatian karena berkaitan dengan kenyamanan.
"Saya akan mewajibkan mereka untuk menghitung berapa waiting time, check-in time. Karena setiap orang yang datang ke bandara itu bayar," ucap Dony.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.View this post on Instagram
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.