Tedy menuturkan, asal usul keberadaan lampion pada perayaan Tahun Baru Imlek adalah pada masa Dinasti Tang (618 – 907 masehi). Kala itu, lampion berfungsi sebagai ornamen untuk memeriahkan acara menyambut tahun baru.
“Lampion menjadi identik dengan perayaan Tahun Baru Imlek yakni pada masa Dinasti Tang,” jelasnya.
Baca juga: 40 Ucapan Tahun Baru Imlek 2023, Cocok untuk Keluarga dan Sahabat
Lampion biasanya digantung di depan sebuah bangunan atau jalan sebagai simbol untuk mengusir roh jahat.
Konon, lanjut Tedy, pada waktu setiap malam tahun baru ada monster bernama Nian yang selalu menganggu penduduk.
Keberadaan Nian tersebut, sangat ditakuti oleh warga. Kemudian, ada seorang pendeta menyarankan untuk menempelkan selembar kertas merah di masing-masing rumah guna mengusir kedatangan Nian.
“Konon, cara itu berhasil, sehingga monster Nian tidak datang lagi untuk menggangu penduduk,” jelasnya.
Baca juga: 12 Ucapan Tahun Baru Imlek 2023 dalam Bahasa Mandarin dan Artinya
Hingga saat ini, setiap tahun baru warga Tionghoa memasang kertas merah. Biasanya, mereka menuliskan harapan penuh keberuntungan, kesuksesan, dan hal positif lainnya pada kertas tersebut.
Harapan-harapan positif itu menjadi sebuah motivasi warga Tionghoa dalam menjalani kehidupan di tahun yang baru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.