Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/01/2023, 08:02 WIB
Nansianus Taris,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Sebanyak 57 orang naturalist guide dari Kampung Komodo, Rinca, dan Papagarang mulai melaksanakan program penguatan konservasi di Loh Liang Pulau Komodo dan Pulau Padar Utara, Taman Nasional Komodo.

Kegiatan sudah dilakukan sejak 1 Januari 2023.

Baca juga: Warga Pulau Komodo Ikut Pelatihan Jadi Naturalist Guide di TN Komodo

Untuk diketahui, dikutip dari situs Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, naturalist guide adalah kelompok interpreter binaan Koperasi Serba Usaha Taman Nasional Komodo yang anggotanya merupakan tenaga masyarakat sekitar.

"Di sana mereka menjalani apa yang sudah kami latih, baik itu kegiatan patroli, pengawetan pohon, maupun penghitungan satuan satwa," tutur Direktur Operasional PT Flobamor, Abner Runpah kepada Kompas.com di Labuan Bajo, Kamis (19/1/2022).

Baca juga:

Ia menambahkan, selain kegiatan patroli dan pengawasan, para naturalist guide juga membantu membuka jalur trekking baru di kawasan Padar Utara, serta membersihkan sampah di sekitar.

"Jalur trekking sudah kami buka baru, sudah dibersihkan," ungkapnya.

Abner menjelaskan, keterlibatan penuh ke-57 naturalist guide itu merupakan upaya mendukung keberlangsungan program penguatan konservasi di dalam Kawasan Taman Nasional Komodo.

Warga Kampung Komodo dan Papagarang akan bekerja sebagai naturalist guide di sejumlah destinasi wisata di Taman Nasional Komodo yakni Pulau Padar dan Loh Liang di Pulau Komodo.Kompas.com/Nansianus Taris Warga Kampung Komodo dan Papagarang akan bekerja sebagai naturalist guide di sejumlah destinasi wisata di Taman Nasional Komodo yakni Pulau Padar dan Loh Liang di Pulau Komodo.

Sebelum diturunkan di lapangan, ke 57 naturalis guide itu mendapatkan sejumlah pelatihan baik dari anggota BTNK maupun tenaga profesional dari Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) yang merupakan bagian dari TNBBS (Taman Nasional Bukit Barisan Selatan).

Selama mengikuti pelatihan, 57 peserta diberikan materi terkait pengenalan kawasan, konservasi, dan keramahtamahan (hospitality).

Baca juga:

Sebelumnya, Saptono, Koordinator TWNC yang menjadi salah seorang mentor dalam pelatihan ke 57 warga lokal itu menyebutkan sebelum turun bekerja, para naturalist guide sebelumnya telah dibekali sejumlah pengetahuan dasar mulai dari wawasan kebangsaan, konservasi hinggah kepada kemampuan membaca peta dan hospitality.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

"Kami ajarkan juga tentang public speaking. Jadi mereka tahu tata cara, sikap badan, tata krama kita untuk melayani tamu  dan lain-lain, minimal naturalis guide yang berwawasan konservasi," ujar Saptono.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Libur Akhir Tahun, Gunungkidul Targetkan PAD Rp 2,5 Miliar

Travel Update
Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Hotel Angker di Solo Jadi Rumah Hantu Terbesar di Indonesia 

Jalan Jalan
Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Kabupaten Semarang Punya Banyak Potensi Wisata, tapi Belum Dioptimalkan

Travel Update
Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com