Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Imlek bagi Orang Tionghoa, Lebih dari Sekadar Perayaan

Kompas.com - 20/01/2023, 20:08 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun Baru Imlek merupakan momen perayaan bagi masyarakat keturunan Tionghoa yang berpegangan kepada kalender im atau kalender lunar.

Menurut perhitungan kalender Masehi, Tahun Baru Imlek 2023 diperingati pada akhir pekan ini, tepatnya pada Minggu (22/1/2023).

Perayaan Tahun Baru Imlek sejatinya bukanlah sebuah perayaan untuk agama tertentu, melainkan untuk semua masyarakat keturunan Tionghoa yang mengandalkan kalender lunar sebagai acuan.

"Seluruh umat keturunan Tionghoa atau menjalankan tradisi Chinese, mereka merayakan (Tahun Baru Imlek), apapun agamanya," kata Ketua Umum Niciren Syosyu Indonesia (NSI) Suhadi Sendjaja saat dihubungi oleh Kompas.com pada Jumat (20/1/2023).

Baca juga:

Momen perayaan Tahun Baru Imlek setiap tahun identik dengan pemasangan ornamen khas China berupa lampion di rumah dan tempat ibadah, mengenakan baju berwarna merah, hingga melihat pertunjukkan barongsai.

Tidak lupa alunan musik tradisional khas China yang  turut memeriahkan perayaan menyambut Tahun Baru Imlek.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kompas Travel (@kompas.travel)

Di samping itu, Suhadi mengatakan bahwa makna Tahun Baru Imlek sejatinya tidak hanya berpatok pada meriahnya seremonial yang dilakukan.

Imlek, lebih dari sekadar perayaan

Lebih dari itu, ia menilai Tahun Baru Imlek bermakna sebagai momen awal tahun untuk berbuat kebaikan.

"Intinya, ketika kita menyambut Imlek ini, kita mengawali tahun dengan yang baik," kata Suhadi.

Kebaikan yang dimaksud yakni dimulai dari diri sendiri, seperti mulai membersihkan pikiran, perasaan, serta perilaku. Setelah itu dilanjutkan dengan berbuat baik kepada sesama.

Baca juga: Kenapa Imlek Identik dengan Lampion Merah? Berikut Maknanya

Kebaikan yang dimaksud yakni dimulai dari diri sendiri, seperti mulai membersihkan pikiran, perasaan, serta perilaku. Setelah itu dilanjutkan dengan berbuat baik kepada sesama.  

Dalam hal ini merujuk pada merayakan Imlek dengan mengunjungi sanak saudara, saling mengucapkan dalam persembahan kegembiraan, dan berbagi rezeki dalam bentuk angpao.

"Berbuat baik itu tidak harus menunggu Imlek. Imlek ini suatu momen karena kita kita makhluk yang bermasyarakat dan pada akhirnya membangun sebuah tradisi," katanya.

Imlek, momen tingkatkan kebaikan

Kepada masyarakat yang merayakan Tahun Baru Imlek, Suhadi menegaskan bahwa ini merupakan momen untuk mengingatkan kembali agar setiap manusia harus melakukan kebaikan.

Ilustrasi berkunjung ke rumah kerabat saat Tahun Baru Imlek.Dok. Shutterstock/Dragon Images Ilustrasi berkunjung ke rumah kerabat saat Tahun Baru Imlek.

"Saat Imlek, ketika kita ketemu dengan sesama orang yang merayakan, kita biasanya memberi hormat dengan mengucap kata gong xi," kata Suhadi.

Baca juga: 40 Ucapan Tahun Baru Imlek 2023, Cocok untuk Keluarga dan Sahabat

Adapun tata caranya yaitu satu tangan akan dikepalkan dan satu tangan lainnya akan menutup kepalan tersebut.

Ucapan "gong xi", kata Suhadi, bermakna  "saya mempersembahkan kegembiraan untuk kamu". Setelahnya lawan bicara akan melakukan hal yang serupa.

"Bukankah saat saling berbuat kebaikan manusia ini jadi damai?" terangnya.

Baca juga: 12 Ucapan Tahun Baru Imlek 2023 dalam Bahasa Mandarin dan Artinya

Ia juga berpesan kepada semua keturunan Tionghoa yang merayakan Tahun Baru Imlek 2023, agar dapat mengisi momen Tahun Baru Imlek dengan perasaan suka cita dan syukur, serta perasaan semakin cinta kepada tanah air. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com