Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Asia Tenggara Dinilai Potensial, tapi Kurang Kerja Sama

Kompas.com - 22/01/2023, 18:45 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

3. Standar kualitas berbeda

Selanjutnya, kata Pauline, kualitas dan standar pariwisata di negara-negara Asia Tenggara juga tidak sama. 

"Lalu juga ASEAN tourism standard di berbagai negara itu beda-beda. Bintang lima di negara Singapura beda dengan bintang lima di Laos," kata dia. 

Dari segi sumber daya, juga menurutnya masih sangat berbeda dan tidak seragam. Ia menilai Indonesia kurang fokus untuk mempromosikan diri di Asia Tenggara.

Baca juga: Industri Pariwisata di ASEAN: Promosikan Identitas Regional bukan Nasional

Menurutnya, pariwisata di Indonesia agak sedikit lebih terbelakang dibandingkan dengan negara lain di Asia Tenggara, misalnya Vietnam, padahal Tanah Air memiliki sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang luar biasa. 

"Kita kalah dari Vietnam. Vietnam sejak beberapa tahun lalu sebelum pandemi bahkan sudah mulai menggunakan standar kompetensi kerja level ASEAN. Negara lain juga sudah menggunakan standar ASEAN," katanya. 

Asia Tenggara bisa dipromosikan sebagai satu destinasi

Ilustrasi Golden Bridge atau Jembatan Emas yang seolah-olah diangkat oleh dua tangan raksasa di Ba Na Hill (Bukit Ba Na) di Da Nang, Vietnam.Dok. Shutterstock/Hien Phung Thu Ilustrasi Golden Bridge atau Jembatan Emas yang seolah-olah diangkat oleh dua tangan raksasa di Ba Na Hill (Bukit Ba Na) di Da Nang, Vietnam.

Menurut Pauline, paket berwisata ke beberapa negara Asia Tenggara sangat bisa dijual baik untuk wisatawan di dalam maupun di luar wilayah ini.

Ia kemudian mencontohkan Thailand yang setiap tahun memiliki fam trip (familiarization trip, perjalanan yang umumnya untuk memperkenalkan destinasi wisata) untuk mengunjungi negara itu dengan negara-negara yang terdekat.

"Mereka punya produk setiap tahun, mengunjungi Thailand dengan negara-negara yang berbatasan, misalnya Thailand dengan Laos atau Thailand dengan Vietnam," kata Pauline. 

Melalui perjalanan tersebut, wisatawan bisa mengunjungi beberapa negara dalam suatu rentang waktu sekaligus. Namun, sayangnya, Pauline menyampaikan bahwa sebagian besar negara di Asia Tenggara masih berdiri sendiri. 

Baca juga: Marriott International Buka 14 Properti Baru di Asia Pasifik pada 2023

"Tapi tourism board (badan pariwisata) yang lain masih egosentris, maunya promosikan negara mereka saja, bukan di ASEAN. Itu yang kami lihat, makanya branding ASEAN ini masih kurang, banyak yang belum tahu ASEAN ini apa," ujar Pauline. 

Padahal, kata dia, pariwisata Asia Tenggara akan bisa lebih maju dan dikenal dengan menawarkan paket-paket wisata antarnegara karena letaknya relatif berdekatan dan mudah dijangkau. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com