KOMPAS.com - Kapal wisata Tiana tenggelam di Perairan Batu Tiga, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu (21/1/2023).
Setelah diperiksa, Tiana merupakan kapal second yang sebelumnya mengalami kecelakaan dan tenggelam sekitar setahun lalu, seperti dikutip dari Antara, Minggu (22/1/2023).
Baca juga:
"Betul memang kapalnya pernah tenggelam sebelumnya," ujar Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (22/1/2023).
Ia menambahkan, izin kelayakan kembali berlayar untuk kapal-kapal di Labuan Bajo sepenuhnya merupakan kewenangan dari pihak syahbandar atau kepala pelabuhan.
"Kalau untuk izin kelayakan berlayar memang otoritasnya di syahbandar. Termasuk ketika dia (kapal) bisa beroperasi kembali," tutur Shana.
Baca juga: Kisaran Biaya ke Labuan Bajo; Transportasi, Penginapan, dan Makan
Menurutnya, saat ini, para pihak terkait di Labuan Bajo lengkap dengan tim penanganan kedaruratan lintas lembaga sedang berupaya menangani masalah tersebut semaksimal mungkin.
Menanggapi kejadian tersebut, Shana memberikan beberapa tips bagi wisatawan yang ingin naik kapal di Labuan Bajo, khususnya sebagai tindakan antisipasi.
"Memang kejadian kecelakaan ini bisa terjadi kepada siapa saja, namun bisa kita antisipasi dengan beberapa cara," tuturnya.
Pertama, kata Shana, wisatawan sudah harus menaiki kapal yang memiliki sertifikat atau certified.
"Artinya layak jalan dengan memenuhi semua persyaratan layar membawa penumpang," kata dia.
Beberapa hal yang bisa diperhatikan, antara lain adanya safety briefing wajib, rencana evakuasi, serta memiliki staf yang terlatih apabila terjadi situasi dan kondisi darurat.
Baca juga: Keindahan Desa Wisata Loha di NTT, 1,5 Jam dari Labuan Bajo
Selanjutnya, Shana berpesan agar wisatawan berlayar saat cuaca sedang bersahabat dan aman. Hindari waktu-waktu ketika gelombang laut sedang tinggi ataupun hujan.
"Lalu, pastikan cuaca bersahabat dan aman, yang ini ditetapkan oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan syahbandar untuk izin berlayar," ujarnya.
Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat ke Labuan Bajo? Ini Rekomendasi Bulannya
Setelah memilih kapal dan menentukan waktu pelayaran yang aman, wisatawan juga diimbau untuk mengecek kembali operator wisata yang mereka pilih.
Salah satunya dengan memastikan operator wisata telah terlatih dalam situasi darurat dan terpercaya. Hal ini bisa diperiksa juga melalui situs resmi wisata Labuan Bajo atau bertanya ke pihak yang bersangkutan.
"Pastikan operator wisata juga terlatih situasi darurat. Ada pelatihan dan sertifikasinya untuk menjamin hal tersebut," kata Shana.
Baca juga: Keindahan Desa Wisata Loha di NTT, 1,5 Jam dari Labuan Bajo
Terakhir, wisatawan juga diimbau untuk menyadari bahwa ada risiko bila berwisata outdoor (luar ruangan). Oleh karena itu, mereka diminta mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan.
Persiapan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya menggunakan asuransi perjalanan, meminimalisir barang penting yang dibawa, memperhatikan atau mewaspadai keadaan sekitar, serta memahami pertolongan dasar pertama.
"Tapi juga jangan terlalu khawatir karena nanti wisatawan enggak bisa menikmati. Sebaiknya gunakan asuransi wisata sehingga bisa membantu apabila terjadi sesuatu," pungkas Shana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.