KOMPAS.com - Mungkin belum banyak yang tahu bahwa Desa Ranupani memiliki daya tarik yang tidak kalah dibanding Ranu Kumbolo. Salah satunya adalah tempat wisata bernama Ranu Regulo.
Ranu Regulo adalah satu dari tiga tempat wisata di Desa Ranupani yang menawarkan pemandangan hutan dan danau. Letaknya di Ranupane Satu, Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Baca juga:
"Ranupani dan Ranu Regulo itu hampir sama dengan Ranu Kumbolo. Hanya saja Ranu Kumbolo itu kan jalur pendakian," kata Kepala Bidang Pengelolaan Taman Nasional Semeru Wilayah 2, Lumayang, Wisnu Utoro saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/01/2023).
Ia melanjutkan bahwa Ranu Regulo mulanya belum seperti Ranu Kumbolo yang kerap dikunjungi oleh wisatawan.
Menurut Wisnu, Ranu Regulo dahulu masih tergolong sepi pengunjung dan hanya dikunjungi oleh masyarakat setempat.
Akan tetapi, setelah jalur pendakian Gunung Semeru ditutup dan wisatawan tidak bisa masuk ke Ranu Kumbolo, mereka beralih berkemah di Ranu Regulo untuk mengobati rindu akan suasana pendakian.
Pemilihan kawasan Ranu Regulo sebagai kawasan berkemah bukan tanpa alasan. Selain menyuguhkan pemandangan danau yang dan berada di hutan yang masih terjaga, topografi Ranu Regulo pun termasuk cocok untuk dijadikan kawasan berkemah.
"Topografinya bagus, pemandangannya bagus, mereka (wisatawan) sering foto-foto dengan pemandangan pohon, taman anggrek, dan danau," tuturnya.
Baca juga:
Melihat jumlah wisatawan yang berkunjung ke Ranu Regulo semakin banyak, maka pihak pengelola memberlakukan sistem berbayar untuk masuk ke kawasan Ranu Regulo.
Keputusan tersebut, kata Wisnu, mengacu terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 12 tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Di dalam peraturan tertulis bahwa semua yang masuk ke dalam kawasan Taman Nasional harus berizin, harus ada Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (SIMAKSI), dan harus dibebankan dengan ticketing.
"Kami berlakukan ticketing karena kami tidak mau ambil risiko dengan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan," kata Wisnu.
Selain Ranu Regulo, Desa Ranu Pani juga memiliki tempat wisata lainnya yakni Bandengan dan Ranu Pani sendiri.
Di kawasan wisata Bandengan, wisatawan bisa menikmati pemandangan Gunung Bromo.
Sementara itu, di Ranu Pani, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan danau, sekaligus kearifan lokal serta budaya masyarakat setempat.
Baca juga:
Walau menjadi salah satu daya tarik utama, namun danau di Ranu Pani hanya boleh dijadikan sebagai pemandangan semata.
Wisnu menyampaikan, wisatawan yang tidak boleh masuk ke danau dan memanfaatkan air danau untuk berbagai keperluan, seperti minum, mandi, cuci piring, serta bahkan membawa air danau pulang.
"Wisatawan enggak boleh masuk ke danau karena bahaya, di sana sudah ada papan larangan, dan kami juga me-monitoring (memantau) selama 24 jam," katanya.
Wisnu mengatakan hal ini dilakukan supaya danau tetap terjaga, asri, dan tidak tercemar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.