Lion Air dalam melayani umrah mengupayakan tingkat kinerja ketepatan waktu (on time performance/ OTP) lebih dari 94 persen.
"Keseriusan ini seiring bentuk memberikan layanan terbaik kepada jamaah umrah," kata Danang.
Ia menyebut, penerbangan umrah melalui Bandar Udara Internasional Minangkabau akan membantu masyarakat yang berasal dari Padang, Padang Pariaman, Bukittinggi, Solok, Sawahlunto, Payakumbuh, Kepulauan Mentawai, Kerinci, Bungo, Bengkulu, dan daerah lain.
Baca juga: Sejarah Shafa dan Marwah, Dua Bukit dalam Ibadah Haji dan Umrah
Dalam kaitan perjalanan udara sesuai aspek keselamatan, Lion Air kembali menghimbau kepada seluruh jamaah antara lain agar tidak membawa barang berbahaya (dangerous goods) ke pesawat.
Lalu, tidak menerima titipan barang dalam bentuk apapun dari orang lain ke dalam pesawat, barang elektronik harus dilepas dari baterainya, serta penggunaan pengisi daya mandiri atau baterai portabel (power bank) harus sesuai kriteria dari segi kapasitas yang boleh dibawa ke dalam kabin.
"Baterai portabel (power bank) juga tidak diperbolehkan untuk digunakan selama penerbangan," tutur Danang.
Baca juga:
Ia menjelaskan, Lion Air menjalankan ketentuan operasional menurut masing-masing negara serta aturan internasional.
View this post on Instagram
Penerbangan tujuan Jeddah dan Madinah ini terlaksana, kata Danang, setelah Lion Air memenuhi semua kualifikasi dan persyaratan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
"Serta otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) termasuk audit keselamatan serta keamanan dari Federal Aviation Administration (Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat) dan European Aviation Safety Agency (EASA) sebagai Badan Keselamatan Penerbangan Eropa," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.