Selama Perang Dunia II segala aktivitas penelitian di Observatorium Bosscha berhenti. Bahkan, observatorium rusak terdampak Perang Dunia II sehingga harus direnovasi.
Pada 17 Oktober 1951, NISV secara resmi menyerahkan Observatorium Bosscha kepada pemerintah Indonesia.
Baca juga: Observatorium Bosscha Tegaskan Tidak Terlibat dalam Produksi Film Pengabdi Setan 2
Oleh pemerintah Indonesia, Observatorium Bosscha observatorium dititipkan untuk dikelola oleh Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) Universitas Indonesia (UI), yang kemudian menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB).
Sejak saat itu, Observatorium Bosscha berfungsi sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal astronomi di Indonesia di bawah pengelolaan ITB.
Pada 2008, Bosscha ditetapkan sebagai obyek vital nasional.
Kemudian, Observatorium Bosscha ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 184/M/2017.
Baca juga: Sejarah Berdirinya Observatorium Bosscha
Observatorium Bosscha masih aktif menjadi lokasi pemantauan bulan sabit (hilal) untuk menentukan awal Ramadhan dan Idul Fitri. Selain itu, Observatorium Bosscha juga menjadi lokasi untuk memantau gerhana bulan.
Untuk beberapa kegiatan, pihak Observatorium Bosscha menyiarkan secara daring lewat kanal Youtube. Jadi, masyarakat Indonesia bisa turut memantau kegiatan di Observatorium Bosscha.
Salah satu contohnya adalah pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1443 Hijriah tahun lalu.
Baca juga: Mau Lihat Gerhana Bulan Total Bersama Bosscha ITB? Daftar di Sini
Sayangnya, Observatorium Bosscha tutup kunjungan publik untuk sementara. Penutupan kunjungan publik tersebut dimulai sejak Minggu (15/3/2020) dan masih tutup hingga berita ini ditulis.
Baca juga: Ini Rencana Penyambutan Bosscha Saat Gerhana Matahari Total 2023
Mengutip Kompas.com (15/3/2020), alasan penutupan tersebut adalah mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Terlebih, Observatorium Bosscha kerap menerima kunjungan rombongan.
“Status pandemi Covid-19 serta penyebaran virus yang sedang meningkat di Indonesia, dan observatorium Bosscha menerima pengunjung, terutama kelompok siswa dan siswi sekolah, dalam jumlah besar yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia," bunyi keterangan resmi Observatorium Bosscha.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.