Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2023, 22:16 WIB
Penulis Ulfa Arieza
|

 

3. Pernah rusak akibat Perang Dunia II

Selama Perang Dunia II segala aktivitas penelitian di Observatorium Bosscha berhenti. Bahkan, observatorium rusak terdampak Perang Dunia II sehingga harus direnovasi.

Pada 17 Oktober 1951, NISV secara resmi menyerahkan Observatorium Bosscha kepada pemerintah Indonesia.

Baca juga: Observatorium Bosscha Tegaskan Tidak Terlibat dalam Produksi Film Pengabdi Setan 2

Oleh pemerintah Indonesia, Observatorium Bosscha observatorium dititipkan untuk dikelola oleh Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) Universitas Indonesia (UI), yang kemudian menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sejak saat itu, Observatorium Bosscha berfungsi sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal astronomi di Indonesia di bawah pengelolaan ITB.

4. Bangunan cagar budaya 

Pada 2008, Bosscha ditetapkan sebagai obyek vital nasional.

Kemudian, Observatorium Bosscha ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 184/M/2017.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Observatorium Bosscha

Refraktor ganda Zeiss sumbangan KAR Bosscha di Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung Barat. KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ Refraktor ganda Zeiss sumbangan KAR Bosscha di Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung Barat.

5. Lokasi memantau hilal dan gerhana 

Observatorium Bosscha masih aktif menjadi lokasi pemantauan bulan sabit (hilal) untuk menentukan awal Ramadhan dan Idul Fitri. Selain itu, Observatorium Bosscha juga menjadi lokasi untuk memantau gerhana bulan.

Untuk beberapa kegiatan, pihak Observatorium Bosscha menyiarkan secara daring lewat kanal Youtube. Jadi, masyarakat Indonesia bisa turut memantau kegiatan di Observatorium Bosscha.

Salah satu contohnya adalah pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1443 Hijriah tahun lalu.

Baca juga: Mau Lihat Gerhana Bulan Total Bersama Bosscha ITB? Daftar di Sini

6. Tutup sementara kunjungan publik 

Sayangnya, Observatorium Bosscha tutup kunjungan publik untuk sementara. Penutupan kunjungan publik tersebut dimulai sejak Minggu (15/3/2020) dan masih tutup hingga berita ini ditulis.

Baca juga: Ini Rencana Penyambutan Bosscha Saat Gerhana Matahari Total 2023

Mengutip Kompas.com (15/3/2020), alasan penutupan tersebut adalah mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Terlebih, Observatorium Bosscha kerap menerima kunjungan rombongan. 

“Status pandemi Covid-19 serta penyebaran virus yang sedang meningkat di Indonesia, dan observatorium Bosscha menerima pengunjung, terutama kelompok siswa dan siswi sekolah, dalam jumlah besar yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia," bunyi keterangan resmi Observatorium Bosscha.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Turis Asing Berulah Lagi di Bali, Menparekraf Imbau Pengawasan Semua Pihak

Turis Asing Berulah Lagi di Bali, Menparekraf Imbau Pengawasan Semua Pihak

Travel Update
Kursi KA Ekonomi Masih Tegak per Akhir Mei 2023, Kapan Kursi Baru Dipakai?

Kursi KA Ekonomi Masih Tegak per Akhir Mei 2023, Kapan Kursi Baru Dipakai?

Travel Update
Jelang Libur Long Weekend, Tiket Kereta Api Mulai Banyak Dipesan

Jelang Libur Long Weekend, Tiket Kereta Api Mulai Banyak Dipesan

Travel Update
[POPULER TRAVEL] Masa Berlaku Paspor 6 bulan | Big Bad Wolf 2023

[POPULER TRAVEL] Masa Berlaku Paspor 6 bulan | Big Bad Wolf 2023

Travel Update
Krakatau Park, Taman Hiburan Baru di Lampung Lengkap Dengan 21 Wahana

Krakatau Park, Taman Hiburan Baru di Lampung Lengkap Dengan 21 Wahana

Jalan Jalan
Naik KRL ke ICE BSD Bisa Lanjut Shuttle Bus Gratis, Catat Langkahnya

Naik KRL ke ICE BSD Bisa Lanjut Shuttle Bus Gratis, Catat Langkahnya

Travel Tips
Panduan Lengkap ke Museum Multatuli di Rangkasbitung

Panduan Lengkap ke Museum Multatuli di Rangkasbitung

Travel Tips
Desa Wisata Hargotirto, Punya Spot Terbaik Lihat Perbukitan Menoreh

Desa Wisata Hargotirto, Punya Spot Terbaik Lihat Perbukitan Menoreh

Jalan Jalan
Kampoeng Ketandan Yogyakarta Jadi Bagian dari Wisata Jalan Kaki

Kampoeng Ketandan Yogyakarta Jadi Bagian dari Wisata Jalan Kaki

Jalan Jalan
Cara ke Animalium BRIN Naik Kereta dan Kendaraan Pribadi

Cara ke Animalium BRIN Naik Kereta dan Kendaraan Pribadi

Travel Tips
Maskapai Vietjet Air Buka Penerbangan ke Jakarta Mulai 5 Agustus 2023

Maskapai Vietjet Air Buka Penerbangan ke Jakarta Mulai 5 Agustus 2023

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke Big Bad Wolf, Bawa Kantong Sendiri

5 Tips Berkunjung ke Big Bad Wolf, Bawa Kantong Sendiri

Travel Tips
10 Tempat Liburan di Lembang Ramah Anak, Bisa Main Sambil Belajar

10 Tempat Liburan di Lembang Ramah Anak, Bisa Main Sambil Belajar

Jalan Jalan
Perpustakaan Unik di Tangerang OMAH Library, Banyak Dikunjungi Tamu Asing

Perpustakaan Unik di Tangerang OMAH Library, Banyak Dikunjungi Tamu Asing

Jalan Jalan
Museum Multatuli Rangkasbitung, Museum Anti Kolonialisme Pertama di Indonesia

Museum Multatuli Rangkasbitung, Museum Anti Kolonialisme Pertama di Indonesia

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+