Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Gunung di Bali Jadi Kawasan Suci, Aktivitas Wisata Mungkin Dibatasi

Kompas.com - 01/02/2023, 16:03 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

 

Kekhawatiran pelaku wisata setempat

Rencana penetapan gunung sebagai kawasan suci dapat berdampak pada pelaku wisata setempat jika jadi diberlakukan.

Apalagi, jika aktivitas wisata nantinya dilarang di kawasan tersebut.

Tidak sedikit yang khawatir kehilangan pekerjaan.

Baca juga:

Dikutip dari Tribun Bali, Ketua Perkumpulan Kaldera Jeep Adventure (KAJA) Gunung Batur Kintamani, Mangku Juliawan, berpendapat, kegiatan agama idealnya bisa berkolaborasi dengan aktivitas pariwisata.

Bahkan, aktivitas suci menurutnya bisa menambah nilai kegiatan pariwisata dan akan berdampak positif terhadap daerah.

"Kalau kolaborasinya bagus, penataannya bagus, harusnya bisa berjalan berbarengan. Toh juga di Bali ini dikenal karena budaya. Kalau ditutup sepihak begitu, saya rasa itu tidak ideal," ucapnya, Selasa (31/1/2023), seperti dikutip Tribun Bali.

Baca juga: Alasan Bali Jadi Destinasi Favorit Wisatawan China, Ada Faktor Budaya

Ia mencontohkan, salah satu pelaku wisata yang bakal terdampak adalah pengendara jip di kaki Gunung Batur yang jumlahnya mencapai sekitar 300 orang.

"Itu baru driver-nya saja, belum termasuk marketing, belum multiplier effect yang lain. Kan banyak mata pencaharian masyarakat di situ."

"Apakah mau di-cut begitu aja masyarakat yang mata pencahariannya di sektor itu? Enggak bisa dong. Semua juga berkepentingan," ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Senada, pemandu asal Banjar Temukus, Desa Besakih, Kabupaten Karangasem, I Komang Kayun, mengungkapkan kekhawatirannya sebagai pelaku wisata terhadap rencana tersebut.

Baca juga: 10 Wisata Bedugul Bali, Banyak Spot Foto Instagramable  

Sekalipun nantinya akan diberlakukan, ia berharap pemandu, yang juga merupakan warga sekitar gunung, bisa tetap dilibatkan.

"Harapan saya guide tetap dilibatkan jika ada wisatawan dan pemedek yang hendak melakukan persembahyangan ke puncak Gunung Agung."

"Kalau seandainya tidak dilibatkan, banyak warga menganggur dan tidak punya pekerjaan," ucapnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com