Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Pasar Seni Sukawati di Bali yang Baru Diresmikan Jokowi

Kompas.com - 02/02/2023, 13:27 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Usai revitalisasi, Pasar Seni Sukawati di Gianyar, Bali, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (1/2/2023). 

Pasar yang telah berdiri sejak tahun 1985 ini sempat mengalami kerusakan dan kini pembangunannya telah selesai dilakukan, seperti dikutip laman Sekretariat Presiden.

Baca juga:

“Inilah pasar rakyat yang kita harapkan gaungnya Pasar Sukawati ini akan makin baik ke depannya,” tutur Jokowi dalam sambutannya saat peresmian pada Rabu (1/2/2023).

 

Pasar ini menjual berbagai kerajinan seni khas Bali, seperti sandal manik-manik, pakaian, tas, lukisan, dan patung kayu.

Berikut beberapa informasi dan fakta seputar Pasar Seni Sukawati yang menjadi salah satu tempat favorit wisatawan untuk membeli oleh-oleh. 

Fakta Pasar Seni Sukawati Gianyar Bali

1. Alamat dan jam buka

Pasar Seni Sukawati Gianyar BaliKementrian PUPR Pasar Seni Sukawati Gianyar Bali

Alamat Pasar Seni Sukawati adalah di Jalan Raya Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Jaraknya sekitar 16 kilometer (km) dari Kota Denpasar dan sekitar 30 km dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Dari bandara, pasar ini bisa dicapai dalam waktu kurang lebih 50 menit.

Secara garis besar, Pasar Seni Sukawati buka setiap hari, pukul 06.00-18.00 Wita

Baca juga: Lokasi Syuting MV Sugar Rush Ride TXT di Bali, Pantai hingga Savana 

2. Memiliki arsitektur khas Bali dan tempat parkir basement

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, konsep Pasar Seni Sukawati merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.

Ia menerangkan, desain Pasar Seni Sukawati tetap mengedepankan arsitektur dan kearifan lokal Pulau Dewata, sebagaimana dilaporkan oleh Kompas.com, Senin (8/2/2021). 

Dengan begitu, selain sebagai pusat kegiatan ekonomi, Pasar Seni Sukawati juga diharapkan dapat menjadi obyek wisata di Gianyar dengan lokasi di jalur pariwisata menuju Kintamani dan Ubud.

Baca juga: 25 Destinasi Wisata Terpopuler Dunia 2023 Versi TripAdvisor, Ada Bali

"Saya kira Pasar Sukawati ini merupakan yang terbaik, the best. Kalau biasanya pasar hanya terdiri dari satu massa gedung, di sini ada tiga bangunan, yakni Blok A, B, dan C," kata Basuki yang mendampingi Presiden Jokowi dalam peresmian Pasar Seni Sukawati. 

Selain itu, kata dia, di bawahnya terdapat terowongan dan basement parking (area parkir bawah tanah) sehingga tidak mengganggu lalu lintas. 

3. Dibangun tiga tahun

Bangunan Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati seluas 9.493 meter persegi dengan kapasitas 24 kios dan 779 los kering.
Kementerian PUPR Bangunan Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati seluas 9.493 meter persegi dengan kapasitas 24 kios dan 779 los kering.

Pasar ini telah berdiri sejak sekitar tahun 1985. Kemudian, Kementerian PUPR mulai melakukan pembangunan Pasar Seni Sukawati Blok A, B, dan C sejak November 2019.

Untuk Blok A dan Blok B telah selesai pada Desember 2020, lalu dilanjutkan dengan Blok C selesai awal 2022, seperti dikutip dari Antara

Adapun pembangunan seluruh blok dan fasilitas menghabiskan total Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 160 miliar. 

Baca juga: Pantai Legian Bali: Tiket Masuk dan Aktivitas

4. Wajah baru Pasar Seni Sukawati

Revitalisasi Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati mulai dikerjakan sejak November 2019 dan telah selesai 100 persen pada Desember 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp 81,10 miliar.Kementerian PUPR Revitalisasi Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati mulai dikerjakan sejak November 2019 dan telah selesai 100 persen pada Desember 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp 81,10 miliar.

Jokowi mengatakan bahwa pasar rakyat tersebut mengalami perubahan yang sangat drastis, salah satunya dengan penataan produk-produk yang lebih rapi dan tertata.

“Ini adalah pasar rakyat, kita dulu ingat yang lama seperti apa dan sekarang kita lihat yang baru seperti apa,” tutur Presiden.

Adapun bangunan Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati memiliki luas 9.493 meter persegi, dengan kapasitas 779 los kering di Blok A dan 31 kios di Blok B.

Baca juga: 20 Ide Wisata Akhir Tahun di Bali Selain Pantai, Ada Destinasi Baru

Masing-masing blok memiliki lantai bawah tanah untuk parkir kendaraan dengan desain gedung bertingkat empat lantai untuk Blok A dan tiga lantai Blok B.

Sementara ITU, Blok C seluas 10.206 meter persegi dan terdiri dari tiga lantai dengan kapasitas 525 unit los dan 64 kios. Bangunan ini dilengkapi dua lantai parkir bawah tanah berkapasitas 279 kendaraan roda dua.

5. Berharap bisa tingkatkan kunjungan wisatawan

Presiden Jokowi pun berharap Pasar Seni Sukawati akan semakin dikenal usai revitalisasi, sekaligus agar wisatawan yang berkunjung ke Pulau Bali akan meningkat.

Hal ini khususnya setelah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut oleh pemerintah beberapa waktu yang lalu.

“Kita juga tahu setelah PPKM dicabut, PPKM telah dicabut di akhir Desember tahun lalu, kita harapkan turis-turis akan makin banyak ke Pulau Dewata, Pulau Bali, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” ujarnya.

Baca juga:

Menteri PUPR Basuki juga mengatakan, Pasar Seni Sukawati tidak hanya membangun pasar, tapi juga fasilitas parkir basement dan jumlah kios yang lebih banyak dari sebelumnya, seperti dikutip dari Antara.

“Kami tidak hanya membangun bangunan untuk pasar, tapi juga membangun fasilitas parkir di basement untuk mengatasi kemacetan". 

"Selain itu juga, kios pasar yang dibangun lebih banyak untuk menampung pedagang yang lebih banyak lagi. Sehingga pasar sudah lebih nyaman untuk turis domestik dan mancanegara,” pungkas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com