Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tempat Wisata di Sulawesi Tenggara Selain Wakatobi, Ada Benteng

Kompas.com - 07/02/2023, 15:05 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

3. Pantai Pasir Panjang Labengki

Pantai Pasir Panjang Labengki menawarkan panorama pasir putih yang mengelilingi pantai. Lokasinya ada di Desa Labengki, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara.

Tempat jadi salah satu tempat wisata andalan di Labengki, dikutip dari laman resmi Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara.

Indahnya pesona Pantai Pasir Labengki dapat dilihat dari ketinggian. Jadi wisatawan harus naik ke atas bukit yang berada di sisi kanan pantai.

"Labengki ini suatu pulau yang sama kayak Raja Ampat," kata Ali.

Baca juga: Inikah Raja Ampat-nya Sulawesi Tenggara?

Dari ketinggian, wisatawan dapat bersantai menikmati panorama pasir dan gradasi warna pantai.

Pantai ini dinamakan Pantai Pasir Panjang karena pantainya yang memanjang sejauh kurang lebih 700 meter.

Jika ingin datang ke Pantai Pasir Panjang Labengki, sebaiknya datang sekitar mulai bulan Agustus hingga April. Pada rentang waktu tersebut kondisi air laut tenang dan aman dari angin. 

4. Benteng Keraton Buton

Ilustrasi Benteng Wolio di Desa Wisata Limbo Wolio di Sulawesi Tenggara.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ilustrasi Benteng Wolio di Desa Wisata Limbo Wolio di Sulawesi Tenggara.

Selain wisata bahari, Sulawesi Tenggara juga memiliki daya tarik wisata sejarah. Salah satu tempatnya adalah Benteng Keraton Buton.

Benteng Keraton Buton berlokasi di Desa Melai, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara.

"Benteng Keraton Buton ini merupakan peninggalan sejarah Kerajaan Buton, dan merupakan benteng terbesar kedua di dunia setelah Tembok China," kata Ali.

Benteng Keraton Buton, dilansir dari Kompas.com, Senin (13/6/2022), memiliki luas sekitar 23,375 hektar dengan keliling sekitar 2.740 meter.

Baca juga:

Benteng ini diperkirakan didirikan pada abad ke-16 oleh Sultan Buton III bernama La Sangaji atau sultan bergelar Sulta Kaimuddin yang memerintah pada 1591-1596.

Awalnya, Benteng Keraton Buton hanya tumpukan batu yang disusun mengelilingi kompleks istana.

Tujuan pembangunannya adalah sebagai pertahanan sekaligus pagar pembatas antara kompleks istana dengan perkampungan masyarakat.

Hingga pada masa pemerintahan Sultan Buton IV, yakni Sultan Elangi atau Sultan Dayani Ikhsanuddin, tumpukan batu tersebut dijadikan sebagai bangunan permanen.

Baca juga: Benteng Keraton Buton, Wisata Andalan di Kota Baubau

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com