Stasiun Jakarta Kota merupakan karya besar arsitek Belanda kelahiran Tulungagung, yaitu Frans Johan Louwrens Ghijsels.
Bangunan stasiun mengusung filosofi Yunani, dengan balutan art deco yang kental serta kesan sederhana.
Sesuai dengan filosofi Yunani kuno, kesederhanaan adalah jalan menuju keindahan. Ghijsels sendiri terkenal dengan ungkapan het indische bouwen, yakni perpaduan antara struktur dan teknik modern barat dengan bentuk-bentuk tradisional setempat.
Baca juga: Sejarah Museum Ambarawa, Stasiun Berusia 1,5 Abad
Stasiun Jakarta Kota merupakan stasiun tipe terminus. Itu berarti, stasiun akhir dan tidak mempunyai kelanjutan jalur rel kereta api.
Sebelah timur Stasiun Jakarta Kota, terdapat dipo kereta yang digunakan untuk menyimpan dan merawat kereta api jarak jauh. Misalnya, kereta api Bima, Gayabaru Malam Selatan, Taksaka, dan lain sebagainya.
Stasiun Jakarta Kota ditetapkan sebagai bangunan stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Gubernur Nomor 475 Tahun 1993 tertanggan 29 Maret 1993 dan SK Menbudpar Nomor PM.13/PW.007/MKP/05 tertanggal 25 April 2005.
Baca juga: 8 Tempat Wisata Dekat Stasiun Gubeng Surabaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.