KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan dua terminal tipe A di Sumatera Utara, yaitu Terminal Amplas di Medan dan Terminal Tanjung Pinggir di Pematang Siantar. Peresmian kedua terminal tersebut, dilakukan di Terminal Amplas, Medan, pada Kamis (9/2/2023).
Dalam sambutannya, Jokowi mendorong agar budaya menggunakan transportasi umum seperti bus terus dikembangkan.
“Kita harapkan dengan pembangunan Terminal Amplas, Kota Medan ini dan Terminal Tanjung Pinggir, Kota Pematang Siantar, budaya menggunakan transportasi bus ini bisa dikembangkan,” ujar Jokowi dalam siaran pers pada laman Sekretariat Kabinet.
Baca juga: Tjong A Fie Mansion, Rumah Megah Saudagar China yang Jadi Tempat Wisata di Kota Medan
Khusus Terminal Amplas, proses revitalisasinya membutuhkan waktu selama tiga tahun, terhitung sejak 2020 hingga 2022. Selain waktu revitalisasi, ada sejumlah fakta menarik Terminal Amplas, seperti dihimpun Kompas.com berikut ini.
Terminal Amplas disebut setara dengan bandara, seperti dikutip dari Kompas.com (13/7/2022). Pasalnya, Terminal Amplas memiliki sejumlah fasilitas modern yang biasa dijumpai di bandara.
Berdasarkan siaran resmi Kementerian Perhubungan, beberapa fasilitas di Terminal Amplas, Medan antara lain gedung terminal berkonsep modern, mess karyawan, ruang istirahat sopir, lahan parkir, dan pertokoan.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Rute Medan-Jakarta per Januari 2023
Revitalisasi terminal ini memiliki konsep multifungsi (mixed use), yaitu pengembangan terminal yang terintegrasi dengan pusat perekonomian, seperti mal, hotel, dan lain sebagainya.
Selain itu, Terminal Amplas ditargetkan memiliki sistem pembelian tiket secara elektronik
Terminal Amplas memiliki total luas lahan total 20.162 meter persegi, seperti dikutip dari siaran pers Kementerian Perhubungan. Khusus bangunan terminal saja, luasnya mencapai 15.037 meter persegi.
Jadi, masih ada lahan kosong seluas 5.125 meter persegi.
Baca juga: 14 Tempat Nongkrong di Medan yang Unik, Cocok untuk Bersantai
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapakan, rencananya pengembangan lahan kosong ini akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga lewat skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan Kerja Sama Pemanfaatan (KSP).
"Saat ini, tanah di dua terminal ini sudah dibangun sebagian, dan sebagian lagi akan dikembangkan menggunakan pendanaan kreatif bekerjasama dengan swasta,” ujarnya dikutip dari siaran resmi Kementerian Perhubungan.
Semula tanah tersebut, merupakan milik pemerintah kota setempat, kemudian diserahkan kepada Kementerian Perhubungan.
Revitalisasi Terminal Amplas, menelan biaya hingga Rp 42,8 miliar. Adapun sumber dananya dibiayai oleh Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan skema tahun jamak (multiyears) yakni 2021-2022.
Baca juga: 10 Kafe Instagramable di Medan, Pas buat Berburu Foto Keren
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.