KOMPAS.com - Masyarakat Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki sebuah tradisi unik menangkap cacing laut atau Bau Nyale, yang dirayakan satu kali setiap tahunnya.
Pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, NTB telah menetapkan puncak Bau Nyale akan digelar pada Jumat (10/2/2023) dan Sabtu (11/2/2023) di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Baca juga:
"Malam puncak Festival Pesona Bau Nyale dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2023 dan dilanjutkan dengan Pengambilan Nyale (Bau Nyale) pada tanggal 11 Februari 2023," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Jamaluddin Maladi dalam keterangan resminya, Kamis (9/2/2023).
Lebih lanjut, berikut fakta seputar tradisi Bau Nyale dari Suku Sasak yang Kompas.com rangkum buat kamu.
Bau Nyale tersusun dari dua kata, yakni Bau dan Nyale.
Dilansir dari Kompas.com pada Selasa (17/1/2023), kata "bau" artinya menangkap, sedangkan "nyale" adalah sejenis cacing yang hanya muncul setahun sekali di beberapa lokasi tertentu di pantai selatan Pulau Lombok.
Nyale atau cacing laut ini dipercaya masyarakat Lombok sebagai jelmaan Putri Mandalika yang dapat mendatangkan kesejahteraan bagi mereka yang menghargainya, serta keburukan bagi orang yang meremehkannya.
Baca juga: Puncak Bau Nyale Digelar 10-11 Februari 2023
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.