Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Tradisi Bau Nyale di Lombok, Berawal dari Putri Mandalika

Kompas.com - 10/02/2023, 12:30 WIB
Wasti Samaria Simangunsong ,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

3. Kapan Bau Nyale muncul?

Berdasarkan cerita Putri Mandalika yang beredar, sang putri menceburkan diri ke laut pada tanggal 20 bulan ke-10 tahun sasak.

Maka dari itu, tradisi menangkap nyale berlangsung setiap tanggal 20 bulan 10 dalam penanggalan suku sasak yang pada tahun ini jatuh pada hari Sabtu (11/2/2023).

Baca juga: Bau Nyale, Momen Berburu Cacing Nyale Perwujudan Purti Mandalika

4. Cara menangkap nyale

Penampakan nyale atau cacing laut yang ditangkap di Pantai Pondok Dende, Lombok Tengah, dan dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika, Selasa (22/2/2022). Tradisi Bau Nyale digelar tiap tahun oleh masyarakat Suku Sasak di sepanjang pantai selatan Pulau Lombok pada tanggal 20 bulan 10 penanggalan Suku Sasak, yang tahun ini jatuh pada 22 Februari 2022.KOMPAS.com/FITRI RACHMAWATI Penampakan nyale atau cacing laut yang ditangkap di Pantai Pondok Dende, Lombok Tengah, dan dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika, Selasa (22/2/2022). Tradisi Bau Nyale digelar tiap tahun oleh masyarakat Suku Sasak di sepanjang pantai selatan Pulau Lombok pada tanggal 20 bulan 10 penanggalan Suku Sasak, yang tahun ini jatuh pada 22 Februari 2022.

Wujud nyale sendiri begitu unik lantaran berwarna-warni. Dibutuhkan kesabaran agar tangkapan nyale banyak, sebab cacing ini cukup lincah dan licin.

Adapun proses menangkap Nyale dilakukan menggunakan kayu berbentuk huruf ‘U’ yang diikat dengan jaring di belakangnya, dikutip dari Kompas.com, Rabu (16/2/2022).

Nyale yang bermunculan dari dalam karang itu kemudian diserok dengan jaring tersebut.

Begitu mendapat nyale, ada warga yang langsung memakan cacing berprotein tinggi ini tanpa diolah terlebih dulu. Namun ada pula yang membawanya pulang untuk dimasak dan dimakan bersama keluarga.

Baca juga: Ribuan Warga Lombok Berburu Cacing di Festival Bau Nyale

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com