Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Masyarakat Antusias Ikuti Tradisi Bau Nyale, Bisa Datangkan Kesejahteraan

Kompas.com - 11/02/2023, 07:07 WIB
Sania Mashabi,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Festival Bau Nyale kembali diadakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dari 4 Februari sampai dengan 1 Maret 2023.

Adapun Bau Nyale adalah salah satu tradisi yang berasal dari Suku Sasak di daerah Lombok Selatan.

"Bau" artinya menangkap, dan "Nyale" adalah sejenis cacing yang muncul setahun sekali di beberapa lokasi tertentu di pantai selatan Lombok.

"Malam Puncak Pesona Bau Nyale 2023 akan mengambil dua lokasi yakni Pantai Aan dan Pantai Seger, sebagai upaya memecah keramaian agar pelaksanaan acara dapat berjalan dengan kondusif," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin melalui keterangan tertulis, Jumat (10/2/2023).

Rangkaian acara Festival Bau Nyale ini di awali dengan Pemilihan Puteri Mandalika 2023 pada 4 Februari lalu.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan malam puncak Festival Pesona Bau Nyale yang dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2023.

Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan pengambilan cacing laut atau nyale pada 11 Februari 2023.

Alasan masyarakat antusias ikuti tradisi Bau Nyale

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/2/2023), masyarakat NTB banyak yang mengikuti tradisi ini karena nyale dipercaya dapat mendatangkan kesejahteraan bagi yang menghargainya dan keburukan bagi orang yang meremehkannya.

Upacara Bau Nyale dilakukan pada tanggal 20 bulan ke-10 dan awal tahun Sasak. Waktu tersebut ditandai dengan terbitnya bintang "Rowot", yang dikaitkan dengan pertanian.

Penampakan nyale atau cacing laut yang ditangkap di Pantai Pondok Dende, Lombok Tengah, dan dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika, Selasa (22/2/2022). Tradisi Bau Nyale digelar tiap tahun oleh masyarakat Suku Sasak di sepanjang pantai selatan Pulau Lombok pada tanggal 20 bulan 10 penanggalan Suku Sasak, yang tahun ini jatuh pada 22 Februari 2022.KOMPAS.com/FITRI RACHMAWATI Penampakan nyale atau cacing laut yang ditangkap di Pantai Pondok Dende, Lombok Tengah, dan dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika, Selasa (22/2/2022). Tradisi Bau Nyale digelar tiap tahun oleh masyarakat Suku Sasak di sepanjang pantai selatan Pulau Lombok pada tanggal 20 bulan 10 penanggalan Suku Sasak, yang tahun ini jatuh pada 22 Februari 2022.

Adapun perhitungan suku Sasak untuk bulan ke-1 dimulai pada 25 Mei dan setiap bulan dihitung 30 hari. Apabila dibandingkan dengan tahun Masehi, bulan ke-10 jatuh pada sekitar bulan Februari.

Selain percaya tradisi Bau Nyale bisa mendatangkan kesejahteraan, ada satu alasan lagi kenapa masyarakat antusias mengikuti acara ini.

Sebagai info, Bau Nyale berasal dari legenda Putri Mandalika nan cantik jelita yang menceburkan diri ke laut dan berubah jadi nyale atau cacing laut, guna mencegah terjadinya peperangan.

Karena dianggap sebagai jelmaan Putri Mandalika, maka masyarakat antusias mengikuti Bau Nyale untuk dinikmati sebagai wujud cinta kasih.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com