Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Mana Letak Kursi Paling Aman di Pesawat? Ini Jawabannya

Kompas.com - 13/02/2023, 11:58 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Pertanyaan tentang kursi paling aman di pesawat mungkin ada di pikiran sejumlah calon penumpang, namun tidak semuanya.

Kebanyakan penumpang mungkin akan lebih mencari kursi yang paling nyaman, misalnya yang memiliki area kaki (leg room) paling nyaman atau kursi yang lebih praktis, seperti dekat akses kamar kecil.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Pesawat Punya Kursi Tanpa Jendela

Namun, jika kamu bertanya-tanya mana kursi paling aman di pesawat, ulasan singkat berikut mungkin cukup menjawab.

Letak kursi paling aman di pesawat

Profesor sekaligus kepala penerbangan di Central Queensland University, Doug Drury menulis pada laman The Conversation menjelaskan, sebelumnya penting untuk memahami bahwa perjalanan udara adalah moda transportasi paling aman.

Di antara 70 juta penerbangan selama 2019, misalnya, tercatat hanya ada 287 kasus fatal.

Baca juga:

Menurut analisis data sensus Dewan Keamanan Nasional AS, kemungkinan kematian di pesawat adalah sekitar 1:205.552.

Sementara di mobil, misalnya, perbandingannya 1:102. Sayangnya, kebanyakan dari kita relatif tidak terlalu memerhatikan kecelakaan lalu lintas fatal.

Berbeda ketika ada kecelakaan pesawat, semua berita utama dan pembicaraan masyarakat akan mengarah ke sana.

"Terus terang, tidak perlu khawatir tentang keselamatan saat Anda naik penerbangan komersial," tulis Doug.

Ilustrasi seorang penumpang duduk di sebelah jendela pesawat.PEXELS/BERKALP TULPER Ilustrasi seorang penumpang duduk di sebelah jendela pesawat.

Bicara soal kursi paling aman di pesawat, perlu diingat bahwa kejadian ini pada dasarnya tidak sesuai standar.

Pada kecelakaan United Flight 232 tahun 1989 di Kota Sioux, Iowa, misalnya, 184 dari 269 orang di dalamnya selamat dari kecelakaan.

Sebagian besar yang selamat duduk di belakang kursi first class atau di bagian depan pesawat.

Baca juga:

Meskipun demikian, investigasi TIME yang mengamati data kecelakaan pesawat selama 35 tahun menemukan bahwa kursi tengah belakang pesawat memiliki tingkat kematian terendah, yakni 28 persen, dibandingkan dengan kursi di dekat lorong tengah, yakni 44 persen.

Menurut Doug, hal itu masuk akal secara logika. Sebab, suduk di sebelah baris pintu keluar akan selalu memberi kita akses pintu keluar tercepat dalam keadaan darurat, asalkan tidak ada api di sisi itu.

Namun, sayap pesawat menyimpan bahan bakar, jadi ini mendiskualifikasi baris keluar tengah sebagai opsi baris paling aman.

Baca juga: Mengapa Ponsel Harus Airplane Mode Saat Naik Pesawat?

Di saat yang sama, dekat dengan baris depan artinya kita akan lebih terdampak sebelum orang-orang yang berada di belakang. Artinya, kita bakal berada di baris keluar terakhir.

Itulah mengapa kursi tengah diasumsikan relatif lebih aman daripada kursi di sebelah jendela maupun lorong. Sebabnya, mereka yang duduk di tengah memiliki orang lain sebagai "pembatas" pada kedua sisinya.

 

Apakah jenis pesawat menentukan?

Dalam beberapa variabel, kata Doug, jenis pesawat memang menentukan. Misalnya, dampak dari kecepatan udara yang berbeda-beda.

Namun, fisika penerbangan kurang lebih sama pada semua pesawat.

Pada umumnya, lanjut dia, pesawat yang lebih besar akan memiliki lebih banyak material struktural, sehingga lebih kuat dalam menahan tekanan pada ketinggian.

Artinya, pesawat-pesawat tersebut dapat memberikan perlindungan tambahan dalam keadaan darurat.

Namun, hal ini sangat bergantung pada tingkat keparahan keadaan darurat yang dihadapi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Doug menegaskan, hal ini bukan berarti demi keamanan kita dianjurkan memesan penerbangan dengan jenis pesawat terbesar yang bisa kita temukan.

"Seperti yang telah saya sebutkan, perjalanan udara tetap sangat aman. Jadi saya sarankan lebih baik memikirkan film apa yang bakal Anda tonton selama terbang dan berharap maskapai tidak kehabisan makanan terbaiknya," ucap Doug.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com