Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Fransiskus Xaverius Teguh, menyebut beberapa dampak penetapan Jejaring Kota Kreatif UNESCO terhadap kota yang terpilih.
Pertama, kata dia, memberikan nilai tambah bagi ekonomi kreatif suatu daerah.
“Sesuai dengan strategi kita, jelasnya ada nilai tambah ekonomi kreatif,” tutur Fransiskus.
Selanjutnya, tambah dia, kota-kota yang mendapat ketetapan akan bisa membuka lapangan pekerjaaan baru.
“Kenapa? Karena orang-orang kreatif akan menghasilkan karya-karya kreatif dan menciptakan ekosistem yang bisa memberikan ruang kepada kesempatan bekerja,” terang dia.
Baca juga:
Oleh sebab itu, menurutnya, masyarakat di daerah tersebut juga akan memiliki kehidupan yang lebih baik.
Taraf ekonominya meningkat, ujarnya, sosial dan budaya terjaga, lingkungan pun ikut terjaga.
Selain itu, menurutnya, tujuan dari program UCCN adalah untuk mempromosikan dan memperkuat kerja sama internasional antara kota-kota di dunia.
“Ini menjadikan kreativitas sebagai faktor strategis dalam upaya menuju pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan kota yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, saat ini sedang berlangsung seleksi sekaligus pendampingan Usulan Nominasi Kota Kreatif UNESCO 2023 oleh Kemenparekraf.
Kemenparekraf sebagai focal point program UNESCO telah menerima usulan dari lima kota untuk dipilih sebagai kota yang akan diusulkan tahun ini.
Baca juga: Bermodal Sejarah Kuliner dan Akulturasi, Salatiga Menuju Kota Kreatif Gastronomi UNESCO
Kelimanya adalah Kabupaten Bantul (bidang kerajinan dan seni rakyat), Kota Bitung (bidang gastronomi), Kabupaten Ponorogo (bidang kerajinan dan seni rakyat), Kota Salatiga (bidang gastronomi), dan Kota Surakarta (bidang kerajinan dan seni rakyat).
Nantinya, akan ditetapkan dua kota/kabupaten sebagai nominasi kota kreatif dari Indonesia, untuk mengikuti Jejaring Kota Kreatif UNESCO atau UNESCO Creative City Network (UCCN) 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.