Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Resmi Daftarkan Kebaya ke UNESCO, Bareng 4 Negara

Kompas.com - 14/02/2023, 22:40 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Budaya bersifat dinamis

Di samping itu, Itje menjelaskan bahwa budaya memiliki sifat dinamis. Artinya, kebaya mungkin memiliki sejarah awal di Indonesia.

Namun kemudian, orang-orang Indonesia menyebar ke banyak negara sehingga wajar jika kebaya bisa ditemukan juga di luar Indonesia, ungkapnya. 

"Orang Indonesia menyebar kemana-mana, jadi kebaya dipakai juga di Brunei dan negara-negara lain. Itulah sebabnya it's wiser to have joint nomination (lebih bijak untuk mendaftarkannya lewat joint nomination)," jelas Itje. 

Baca juga: Syarat dan Fungsi Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Nasional

Ia menambahkan, sidang resmi UNESCO terhadap penetapan Intangible Cultural Heritage (ICH) kemungkinan besar akan dilakukan pada bulan November atau Desember. 

Itje juga menyampaikan, pihaknya ingin terus memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa enkripsi oleh UNESCO bukan pemberian hak, melainkan suatu pencatatan. 

"Jadi, saat ini semakin banyak kita dicatatkan di UNESCO, sebenarnya semakin bagus," pungkasnya. 

Baca juga: 3 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia di Denpasar, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com