PADA jalur perjalanan darat dari Istanbul (Turkiye) ke Bulgaria, terletak sebuah kota yang dahulu bernama Uskudama, didirikan oleh kaum Thracian, kemudian pada tahun 125 dikuasai oleh kaisar Romawi, Hadrian. Setelah dikuasi Romawai kota itu disebut sebagai Hadrianopel.
Sultan Murad I pada tahun 1362 merebut kota itu untuk kemudian diproklamirkan sebagai ibu kota kesultanan Ottoman sejak 1413 sampai dengan 1458 sebelum ibu kota dipindah oleh Mehmed II ke Konstantinopel yang kini dikenal dengan nama Istanbul.
Kota di ujung Barat Laut Turkiye masa kini itu kini disebut sebagai Edirne.
Mehmed II dilahirkan di Edirne, sementara Mehmed IV yang bertahta di Istana Topkapi Istanbul secara khusus minta jenazahnya dikebumikan di Edirne demi menghormati kota kelahiran Mehmed II.
Pada masa Bizantium, Hadrianopel tersohor sebagai pusat agama Nasrani yang kini dikenal sebagai Gereja Ortodoks Eropa Timur. Pada tahun 2018, para arkeolog menemukan puing-puing petilasan gereja Bizantium yang dibangun pada sekitar tahun 500 pada periode dini arstitektur Bizantium di Hadrianopel sebelum Konstantinopel.
Baca juga: Mengapa Jatuhnya Konstantinopel Mendorong Penjelajahan Samudra?
Ketika masih ibu kota Kesultanan Ottoman, Edirne mengalami masa keemasan sebagai pusat administratif, komersial, dan kultural sebelum difungsikan sebagai istana pesanggerahan musim panas bagi para sultan yang bertahta di Istanbul.
Edirne sempat dikuasai Rusia pada tahun 1829 sampai dengan 1878, sebelum direbut oleh Bulgaria pada Perang Balkan I, kemudian direbut Yunani pada Perang Kemerdekaan Turki yang kini menyebut diri sebagai Turkiye, lalu dikembalikan ke pemerintah Turkiye tahun 1922.
Edirne masa kini kaya raya perbendaharaan arsitektural berupa masjid dengan masjid utama nan legendaris yaitu Selimiye Cami alias Masjid Selim sebagai mahakarya maha arsitek Ottoman, Mimar Sinan. Masjid Suleiman di kawasan Bazar Rempah Istanbul serta Monumen Barbarossa di tepi pesisir Bosporus benua Eropa Istanbul juga dirancang oleh Mimar Sinan.
Masjid Selim terletak di puncak sebuah bukit tertinggi Edirne. Konstruksi Masjid Selim dimulai tahun 1569 atas perintah Sultan Selim II dan selesai tahun 1575, setahun setelah Selim II wafat.
Struktur utama Masjid Selim terdiri dari sukuensi 18 kubah didominasi sebuah kubah utama berukuran paling besar. Kubah utama yang didukung delapan pilar sengaja diletakkan dekat dengan dinding demi menghadirkan ruang tengah masjid yang luas.
Empat minaret dengan tiga balkon pada setiap sudut struktur merupakan ciri arsitektural khas masjid masa kesultanan Ottoman. Masjid Selim dilengkapi bangunan-bangunan komplementarial seperti madrasah, perpustakaan, sekolah tinggi teologi, museum arkeologis serta etnografika yang pada tahun 2011 resmi dinobatkan UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia setara Hagia Sofia dan Masjid Biru di Istanbul.
Baca juga: Mengapa Konstantinopel Diperebutkan?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.