Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2023, 11:46 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

 

Apa itu reverse thrust?

Selain sistem thrust, sejumlah mesin pesawat sebetulnya memiliki mode reverse thrust atau sistem dorongan terbalik, seperti dilansir dari laman Simple Flying.

Berbanding terbalik dengan thrust, reverse thrust adalah sistem yang menghasilkan dorongan ke depan atau dorongan terbalik. Alhasil, laju pesawat mundur ke belakang.

Baca juga: 5 Tips Naik Pesawat dengan Anak agar Tidak Rewel

Beberapa pesawat menggunakan mode reverse thrust ketika hendak mendarat sehingga membantu memperlambat lajunya. Lantas, kenapa pesawat tidak menggunakan mode reverse thrust untuk mundur sendiri di bandara?

Ilustrasi pesawat Batik AirDok. Shutterstock/eka.viation Ilustrasi pesawat Batik Air

Masih dari sumber Simple Flying, ternyata sejumlah pesawat komersial dilarang menggunakan sistem ini. Berikut beberapa alasannya:

1. Efek dari hembusan udara keluar pesawat

Secara sederhana, cara kerja reverse thrust adalah mesin pesawat menyedot udara ke dalam mesin. Selanjutnya, udara yang masuk tidak dialirkan ke dalam tetapi dikeluarkan kembali melalui bukaan lain di sisi pesawat sehingga mendorong pesawat mundur.

Nah, udara yang dihembuskan keluar dari mesin pesawat ini akan menimbulkan efek di area parkir pesawat. Mulai dari debu-debu hingga puing berserakan.

Baca juga: 2 Tindakan yang Harus Dilakukan jika Bagasi Nyasar Saat Naik Pesawat

Kondisi tersebut tentunya akan mempengaruhi area bandara, pesawat lain yang sedang parkir, maupun petugas di sekitarnya.

Jika hendak menggunakan mode reverse thrust, maka petugas harus memastikan area parkir pesawat bersih sebelum mesin diaktifkan. Hal ini tentunya  menghabiskan waktu dan tenaga lebih banyak dibandingkan proses pushback dengan bantuan pushback tractor, pushback truck, atau pushback tug

2. Efek pusaran mesin 

Pertimbangan lainnya pesawat tidak menggunakan mode reverse thrust adalah mesin pesawat yang menyedot udara menciptakan pusaran karena tenaga yang digunakan lebih besar.

Efek dari pusaran mesin pesawat dikhawatirkan bisa menyedot benda-benda masuk yang justru berpotensi merusak mesin.

3. Polusi suara

Mode reverse thrust juga menghasilkan suara kencang, sehingga dikhawatirkan menimbulkan polusi suara yang menganggu penumpang di area bandara.

Baca juga: 3 Tips Kurangi Sakit Punggung dan Leher Saat Naik Pesawat

4. Membutuhkan lebih banyak bahan bakar 

Karena menggunakan tenaga lebih besar, maka mode reverse thrust juga membutuhkan lebih banyak avtur, bahan bakar pesawat. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan bagi maskapai penerbangan.

5. Pernah menyebabkan kecelakaan 

Terakhir, ternyata mode reverse thrust pernah menjadi penyebab kecelakaan Lauda Air di Hong Kong pada 26 Mei 1991. Insiden fatal itu menewaskan 223  penumpang dan kru pesawat.

Hasil penyidikan mengungkapkan penyebab jatuhnya pesawat rute  Hong Kong-Austria itu adalah reverse thrust deployment, atau kesalahan sistem dorongan terbalik. 

Baca juga: Jangan Pakai 7 Barang Ini Saat Naik Pesawat

Lima menit setelah lepas landas, pilot menerima peringatan yang menunjukkan bahwa kegagalan sistem dapat menyebabkan sistem dorongan terbalik pada mesin nomor satu pesawat aktif.

Beberapa menit setelah peringatan itu, mesin dorongan terbalik aktif sehingga membuat pesawat menukik tajam ke kiri dan menewaskan 233 penumpang dan awak di dalamnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar Promo pada KAI Expo 2023, Kereta Eksekutif Rp 150.000

Daftar Promo pada KAI Expo 2023, Kereta Eksekutif Rp 150.000

Travel Update
Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Wisata Sekitar Museum Petilasan Mbah Maridjan, Tampilkan Pesona Merapi

Jalan Jalan
Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary Pendakian Gunung Telomoyo via Arsal, Bisa Berangkat Sore

Itinerary
Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Cerita Lansia 72 Tahun Antre 5 Jam Demi Promo Tiket Kereta di KAI Expo

Jalan Jalan
Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Koleksi di Museum Petilasan Mbah Maridjan, Ada Tulang Belulang

Travel Update
6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

6 Tips Berburu Promo Tiket Kereta di KAI Expo 2023, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Jogja Spoor Day Jadi Wisata Edukasi Anak-anak Soal Kereta Api

Travel Update
Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Cara ke TMII Naik TransJakarta dari Tangerang, Lihat Baju Adat Jokowi

Travel Tips
7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

7 Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Jolotundo, Awas Dehidrasi

Travel Tips
5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

5 Tempat Wisata Dekat Lapangan Banteng, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Pos Komando di Monumen Pancasila Sakti, Tempat Rapat Persiapan G-30-S

Jalan Jalan
Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Panduan ke KAI Expo 2023: Lokasi, Promo, dan Tiket Masuk

Travel Tips
Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Festival Heley Mbay Hote Mbay, Pertahankan Tradisi Gerabah di Jayapura

Travel Update
Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Tradisi Selamatan Maulid Nabi di Magetan, Gantikan Tumpeng dengan Pisang

Travel Update
KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

KAI Expo 2023 Digelar, Diskon Tiket Kereta Api mulai Rp 50.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com