Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

45 Tahun Masjid Istiqlal, Masjid Terbesar di Asia Tenggara

Kompas.com - 15/02/2023, 14:20 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Keberadaan Masjid Istiqlal sebagai salah satu rumah ibadah umat Islam di Jakarta bukan hal yang asing terdengar.

Rumah ibadah yang dirancang sejak era Presiden Soekarno (Bung Karno) ini menjadi salah satu tempat ikonis dan populer di Ibu Kota. Khususnya bagi umat islam dan wisatawan penikmat wisata religi.

Baca juga:

"45 tahun yang lalu kita patut bersyukur karena ada orang yang punya cita-cita besar, yakni Bung Karno, menggagas sebuah masjid kebanggaan bangsa," kata Imam Besar Masjid Istiqlal Nazaruddin Umar saat ditemui di Masjid Istiqlal, Selasa (14/2/2023).

 

Dikutip dari laman resmi Masjid Istiqlal, hadirnya masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut pada saat ini merupakan wujud realisasi impian para petinggi ulama setelah Indonesia merdeka pada 1945.

Pada saat itu para ulama ingin agar Indonesia memiliki suatu tempat kebanggaan sekaligus tempat untuk beribadah yang istimewa di hati masyarakat.

Dalam hal ini kenginan para ulama diimplementasikan melalui sebuah masjid. Rencana tersebut kemudian disambut baik dan dilaksanakan saat pemerintahan Presiden Soekarno. 

 

Sejarah singkat Masjid Istiqlal

Aktivitas ibadah di Masjid Istiqlal.kompas.com/REZA AGUSTIAN Aktivitas ibadah di Masjid Istiqlal.

Nazaruddin Umar menceritakan bahwa proses pembangunan Masjid Istiqlal sempat menimbulkan perdebatan antara Bung Karno dan Bung Hatta perihal lokasi pembangunan masjid.

Bung Karno pada saat itu mengusulkan untuk membangun masjid di area bekas benteng Belanda yaitu kawasan Benteng Frederick Hendrik dan Taman Wilhelmina.

Sementara itu, Bung Hatta mengusulkan untuk membangun masjid di dekat Pasar Tanah Abang.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Dekat Masjid Istiqlal

Dari perbedaan pendapat tersebut kemudian diputuskan untuk membangun masjid di kawasan bekas benteng Belanda. Salah satu pertimbangannya yaitu karena ingin membangun masjid untuk 3.000 tahun.

"Masjid ini bukan dibangun untuk tiga abad, melainkan 3.000 tahun," kata Nazaruddin.

Pemancangan tiang pertama Masjid Istiqlal dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961. Setelah 17 tahun pengerjaan, Masjid Istiqlal kemudian diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada 22 Februari 1978.

Oleh sebab itu, setiap tanggal 22 Februari diperingati sebagai Hari Istiqlal.

Baca juga: Masjid Istiqlal akan Dikembangkan Sebagai Wisata Halal

Masjid Istiqlal lebih dari sekadar rumah ibadah

Penampakan kawasan Masjid Istiqlal sebagai lokasi diskusi oleh pengunjung. DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Penampakan kawasan Masjid Istiqlal sebagai lokasi diskusi oleh pengunjung.

Menilik 10 tahun belakangan, Nazaruddin menyampaikan bahwa bangunan Masjid Istiqlal secara fungsional tidak hanya dijadikan sebagai rumah ibadah umat Islam.

"Istiqlal itu buka hanya untuk tempat ibadah, hanya 20 persen untuk shalat, 80 persennya itu untuk pemberdayaan umat, bangsa, dan masyarakat," tuturnya.

Beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan di Masjid Istiqlal, seperti menyediakan berbagai kebutuhan pokok dan mengembangkan institusi pendidikan berbasis Islami.

"Di Istiqlal juga ada dialog lintas agama yang rutin diadakan. Setiap persoalan kebangsaan kita selesaikan di masjid ini. Jadi bukan hanya untuk umat Islam, tapi juga untuk umat agama lainnya," katanya. 

Baca juga: Sejarah Masjid Istiqlal, Masjid Terbesar di Asia Tenggara

Kilas balik, perubahan, dan masa depan Masjid Istiqlal

Aktivitas ibadah di Masjid Istiqlal.DOK. KOMPAS.COM/ SUCI WULANDARI PUTRI CHANIAGO Aktivitas ibadah di Masjid Istiqlal.

Sepanjang 45 tahun berdirinya Masjid Istiqlal, perubahan paling signifikan yang terjadi pada 10 tahun belakangan bisa dilihat dari hasil renovasi bangunan pascapandemi.

Nazaruddin mengatakan, renovasi Masjid Istiqlal terakhir kali dilakukan sekitar awal tahun 2019, tepatnya saat pandemi Covid 19 mulai masuk ke Indonesia.

Pada awalnya, ujarnya, Masjid Istiqlal direncanakan akan ditutup selama satu tahun dalam rangka renovasi. 

Bahkan, pengerjaannya pun akan dilakukan selalam 24 jam dengan sistem siang dan malam. Hal ini dilakukan supaya pengerjaan renovasi bisa segera selesai dan tidak terlalu lama menutup masjid. 

"Ketika mau kita umumkan untuk penutupan Istiqlal, tiba-tiba Covid 19 datang, dan pada saat itu instruksi dari pemerintah tidak boleh datang ke masjid," katanya.

Baca juga: Indahnya Toleransi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

Bertepatan dengan imbauan tersebut, maka Masjid Istiqlal kemudian ditutup dan renovasi masjid pun mulai dikerjakan.

"Pengerjaannya dua tahun, begitu selesai renovasi, orang-orang saat datang ke Masjid Istiqlal kaget dengan perubahannya," ucap Nazaruddin. 

Ribuan jamaah menunaikan Salat Ied berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Minggu (10/7/2022).Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Ribuan jamaah menunaikan Salat Ied berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada Minggu (10/7/2022).

Salah satu perubahan yang cukup signifikan pada Masjid Istiqlal pascarenovasi, menurut Nazaruddin, adalah penampakan halaman masjid yang lebih teratur.

Adapun halaman Masjid Istiqlal dulunya penuh dengan mobil yang terparkir dan para pedagang kaki lima. Area tersebut tampak ramai dan tidak teratur, terutama saat hari Jumat.

"Sekarang tidak ada parkir di halaman, semua parkiran dialihkan ke basement. Ada dua basement yang bisa menampung sekitar 1.000 mobil. Area parkir yang dulu, kini kita jadikan taman," jelasnya. 

Baca juga: Jangan Salah, Wisata Halal dan Wisata Religi Ternyata Beda

Terowongan silaturahmi yang memfasilitasi ruang parkir bagi jamaah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.Dok. Kementerian PUPR. Terowongan silaturahmi yang memfasilitasi ruang parkir bagi jamaah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta.

Perubahan terbaru lainnya di Masjid Istiqlal yang bisa dilihat yaitu hadirnya Terowongan Silaturahim (Terowongan Silaturahmi), terowongan bawah tanah penghubung antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.

Nazaruddin mengatakan, hadirnya terowongan tersebut sebagai bentuk implementasi toleransi beragama. Namun, sayangnya, terowongan tersebut belum dibuka untuk umum.

Ke depannya dari segi arsitektur, ujar Nazaruddin, di Masjid Istiqlal akan dibangun sebuah tower (menara).

Baca juga: 7 Peninggalan Kerajaan Islam di Jawa, Wisata Religi hingga Keraton

Sementara itu, dari segi fungsional, Nazaruddin berharap pemanfaatan Masjid Istiqlal sebagai lokasi institusi pendidikan bisa difokuskan ke tempat terpisah.

Menurutnya, lokasi Masjid Istiqlal sebagai rumah ibadah sudah cukup penuh dan tidak memungkinkan jika digabung dengan institusi pendidikan.

"Kemungkinan institusi pendidikan akan dipindahkan, supaya di sini (di Istiqlal) fokus ke Masjid (tempat ibadah) saja," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com