Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pramono Dwi Susetyo
Pensiunan

Pemerhati masalah kehutanan; penulis buku

Destinasi Wisata Super Prioritas dan Potensi Taman Nasional

Kompas.com - 15/02/2023, 14:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kelima, TN Wakatobi di Sulawesi Tenggara. TN Wakatobi didominasi perarian, menjadi habitat asli bagi beragam jenis terumbu karang dan biota laut. Taman nasional ini menjadi salah satu tujuan snorkeling dan diving terbaik di Indonesia. Menjadi salah satu cagar biosfer dunia, TN Wakatobi juga terkenal akan kebudayaan dan adat istiadat dari masyarakat lokal yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya.

Baca juga: Panduan Wisata ke Taman Nasional Lorentz yang Masuk Google Doodle

Keenam, TN Bunaken di Sulawesi Utara. TN Bunaken menjadi habitat bagi 390 spesies terumbu karang dan 90 spesises biota laut. Hal itu menjadikan TN Bunaken sebagai salah satu taman nasional yang populer dan kerap dikunjungi turis. Taman nasional ini didominasi kawasan perairan.

Ketujuh, TN Teluk Cenderawasih di Papua Barat yang didominasi perairan. Taman nasional ini merupakan taman nasional perairan laut paling luas yang ada di Indonesia yang terdiri dari daratan dan pesisir pantai (0,9 persen), daratan pulau-pulau (3,8 persen), terumbu karang (5,5 persen), dan perairan lautan (89,8 persen). Keindahan alam bawah laut di taman nasional ini  tak kalah tersohor dibandingkan dengan obyek wisata Raja Ampat yang terkenal di Papua.

Kedelapan, TN Baluran di Jawa Timur yang kini populer dengan julukan Africa Van Java karena panoramanya di musim kemarau terlihat bak padang rumput di daratan Afrika. Di taman nasional  ini terdapat beragam ekosistem mulai dari sabana, hutan bakau, hutan musim, hutan pantai, hutan rawa dan berbagai lansekap lainnya. Di dalam kawasan TN Baluran juga terdapat tempat-tempat bersejarah seperti goa dan candi.

Kesembilan, TN Kerinci Sebelat di Jambi, Sumsel, Sumbar dan Bengkulu. Luas lahannya 13,750 hektar. Taman nasional ini memiliki keragaman hayati yang luar biasa. Ada banyak binatang liar yang tersebar mulai dari harimau, badak, gajah hingga beruang madu. Variasi spesies burung yang hidup di taman nasional ini mencapai 370 spesies yang berbeda.

Kesepuluh, TN Gunung Bromo Tengger, di Jawa Timur. Taman nasional ini menjadi salah satu taman nasional  yang paling terkenal. TN Bromo Tengger menawarkan panorama yang sangat indah, dilengkapi dengan pemandangan Gunung Bromo yang memukau, pasir berbisik, dan banyak lagi lainnya. Selain sunrise di Penanjakan, fenomena pasir berbisik dan pemandangan dari Gunung Batok, tidak banyak yang mengetahui bahwa taman nasional ini memiliki lebih dari 137 jenis burung, 22 jenis mamalia dan empat jenis reptil.

Sistem Perlindungan TN Lemah

Taman nasional menarik di ulas kerena sejumlah alasan. Pertama, dalam penataan kawasan, taman nasional mempunyai ciri khas yaitu adanya sistem zonasi berupa zona inti, zona pemanfaatan, zona rimba, dan zona lain sesuai dengan kepentingan.

Pada cagar alam dan zona inti taman nasional tidak boleh dilakukan rehabilitasi. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kekhasan, keaslian, keunikan, dan keterwakilan jenis flora dan fauna serta ekosistemnya.

Rehabilitasi hutan dan lahan diselenggarakan melalui kegiatan reboisasi, penghijauan, pemeliharaan, pengayaan tanaman, atau penerapan teknik konservasi tanah secara vegetatif dan sipil teknis pada lahan kritis dan tidak produktif. Kegiatan rehabilitasi dilakukan di semua hutan dan kawasan hutan kecuali cagar alam dan zona inti taman nasional.

Sementara dalam kawasan suaka alam maupun kawasan pelestarian lainnya mengenal sistem blok yaitu blok perlindungan, blok pemanfaan, dan blok lainnya.

Kedua, kawasan yang dikelola taman nasional sangat luas. Dari 51 taman nasional yang telah ditetapkan di Indonesia, yang kisaran luas di bawah 100.000 ha ada 19 unit - sebagian terdapat di Jawa. Kisaran luas 100.000 – 500.000 ha sebanyak 23 taman nasional . Kisaran luas di atas 500.000 – 1000.000 ha sebanyak tiga taman nasional, dan kisaran di atas 1000.000 ha sebanyak enam taman nasional.

Ketiga, dengan luasan kawasan yang cukup memadai, nilai jual taman nasional secara ekonomis lebih menjanjikan dibanding dengan kawasan konservasi lainnya. Peraturan pemerintah (PP) Nomor 28 tahun 2011 tentang pemanfaatan kawasan suaka alam (KSA) dan kawasan pelestarian alam (KPA) Pasal 13 menyatakan bahwa penyelenggaran KSA dan KPA terdiri dari kegiatan perencanaan, perlindungan, pengawetan, pemanfaatan dan evaluasi kesesuaian fungsi.

Salah satu kegiatan dari lima kegiatan penyelengaraan KSA dan KPA yang selama ini terabaikan adalah kegiatan perlindungan. Perlindungan dilakukan melalui:

  1. Pencegahan, penanggulangan, dan pembatasan kerusakan yang disebabkan manusia, ternak, alam, spesies infasif, hama, dan penyakit;
  2. Pengamanan kawasan secara efektif;
  3. Perlindungan termasuk di dalamnya perlindungan ekosistem esensial yaitu ekosistem karst, lahan basah (danau, sungai, rawa, payau dan wilayah pasang surut yang tidak lebih dari 6 meter), manggrove dan gambut yang berada di luar KSA dan KPA.

Salah satu KPA yang mudah dibobol dan dijarah orang yang tidak bertanggung jawab adalah  kawasan taman nasional. Sebut saja TN Kerinci Sebelat di Sumatera, TN Tanjung Puting di Kalimantan, dan TN Bogani Nani Wartabone di Sulawesi.

Kasus yang telah berlangsung bertahun-tahun, pada umumnya berupa illegal logging, illegal mining, perambahan hutan untuk kebun, perburuan satwa liar, pemukiman, dan sebagainya. Meskipun pihak taman nasional telah mencoba menyelesaikan kasus-kasus tersebut, namun penanganannya masih bersifat parsial dan tidak permanen sehingga beberapa tahun kemudian kasus sejenis berulang kembali.

Ada kecenderungan bahwa kerusakan lingkungan dalam kawasan taman nasional semakin tahun makin bertambah besar dengan skala yang lebih luas. Nasib taman nasional hanya bertahan saja agar kerusakan kawasannya dapat diminimalisir, tanpa ada upaya mencegah atau menghalanginya.

Harus diakui bahwa terdapat beberapa kelemahan dalam pengelolaan taman nasional. Pertama adalah luas taman nasional yang dijaga dan diawasi tidak sebanding dengan jumlah petugas yang ada. Rata-rata luas taman nasional di atas 100.000 ha, bahkan ada yang mempunyai luas di atas 1.000.000 ha.

Sementara itu,petugas jagawana hanya berkisar 100 -125 orang setiap taman nasional. Idealnya satu orang petugas jagawana secara efektif menjaga dan mengawasi 200 – 250 ha. Taman nasional dengan luas 100.000 ha membutuhkan petugas jagawana minimnal 500 orang.

Kedua, batasan antara zona inti, zona pemanfaatan dan zona lainnya di lapangan belum jelas. Pembuatan tata batas antar zona membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang cukup besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com