KOMPAS.com - Isra Miraj ialah salah satu hari besar umat Islam dalam rangka memperingati perjalanan Rasulullah SAW dari Masjid Haram menuju langit untuk membawa perintah shalat dari Allah SWT.
Dalam buku "Isra'-Mi'raj dan Permulaan Masuk Islamnya Kaum Anshar" (2021) karya Muhammad Ridha terbitan Hikam Pustaka, Isra Miraj terjadi pada malam 27 Rajab, yang tahun ini jatuh pada 18 Februari 2023.
Baca juga:
Isra' berarti perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram di Mekkah ke Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa) di Palestina. Sementara Mi'raj berarti perjalanan Rasulullah dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha ( langit ke tujuh).
Ada berbagai pendapat mengenai proses terjadinya Isra' Miraj. Salah satu pendapat mengatakan perjalanan Rasulullah SAW menuju langit hanya melibatkan ruh saja melalui mimpi.
Sementara pendapat lain mengatakan perjalanan tersebut juga melibatkan jasad Rasulullah SAW. Dalam artian, tubuh dan ruh Rasulullah melakukan perjalanan menuju langit.
Sejarah Isra Miraj dapat diketahui dalam riwayat dari Malik Bin Sha'sha'ah, dikatakan bahwa setelah Rasulullah SAW melakukan Isra Miraj selama semalaman, Rasulullah menceritakan apa yang ia alami.
Diceritakan saat Rasulullah sedang berbaring miring, tiba-tiba datanglah seseorang yang menghampiri.
Orang tersebut membedah tubuh Rasulullah dari bagian pangkal tenggorokan sampai ke tempat tumbuhnya rambut di bawah perut.
Setelah itu, hati Rasulullah dikeluarkan dan dibasuh di dalam sebuah bejana dari emas yag penuh dengan iman. Kemudian hati Rasulullah dikembalikan ke tempatnya.
Setelahnya, datang seekor binatang kendaraan kepada Rasulullah. Ukurannya lebih kecil dari bighal (keturunan silang antara kuda betina dan keledai jantan) dan lebih besar dari keledai. Binatang tersebut berwarna putih, serta diketahui bernama buraq.
Baca juga:
Diriwayatkan bahwa buraq merupakan binatang yang sanggup melangkah sejauh pandangan mata. Rasululah kemudian dibawa oleh Malaikat Jibril menuju langit ketujuh dengan menaiki buroq.
Sesampainya di langit pertama, Jibril ditanya perihal siapa sosok yang sedang ia bawa. Setelah menjawab nama "Muhammad" langit terbuka dan mereka dipersilakan untuk menuju langit berikutnya.
Setiap memasuki lapisan langit berikutnya, Jibril selalu ditanya perihal siapa sosok yang ia bawa, dan setiap pertanyaan tersebut selalu dijawab oleh Jibril dengan jawaban yang sama.
Di perjalanan menuju langit ketujuh, Jibril dan Muhammad juga bertemu para nabi di setiap lapisan langit, hingga sampai di langit ketujuh (Sidratul Muntaha). Di antaranya ada Nabi Adam, Yahya, Isa, Yusuf, Idris, Harun, dan Musa.
Sesampainya di Sidratul Muntaha, Rasulullah mendapat perintah dari Allah untuk mewajibkan umat Islam melakukan shalat selama 50 kali setiap hari.
Baca juga:
Sekembalinya dari sana, Rasulullah bertemu dengan Nabi Musa di langit keenam. Setelah Musa mengetahui jumlah shalat wajib yang diperintahkan kepada umat Nabi Muhammad, maka Musa menyarankan Rasulullah untuk kembali dan meminta mengurangi jumlah shalat wajib.
Umat Islam melaksanakan shalat di Masjid Istiqlal jumat pada bulan Ramadhan 1442 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (23/4/2021) dengan menerapkan protokol kesehatan.
Nabi Musa menilai jumlah tersebut terlalu banyak dan umat Nabi Muhammad SAW tidak akan kuat menjalaninya.
Kegiatan bolak-balik ke Sidratul Muntaha terjadi beberapa kali. Dari yang awalnya jumlah shalat wajib 50 kali sehari semalam, menjadi lima kali sehari semalam.
Baca juga: WNI di Mekkah Ungkap Masjidil Haram Kembali Ramai Saat Ramadhan
Saat Musa mengetahui bahwa jumlah shalat wajib sebanyak lima kali sehari semalam, ia merasa jumlah tersebut masih cukup banyak oleh umat Rasulullah.
Akan tetapi Rasulullah tidak mau balik ke Sidratul Muntaha untuk negosiasi karena malu. Alhasil, dari perjalanan tersebut didapatkan jumlah shalat wajib yang harus dikerjakan umat Nabi Muhammad SAW yaitu sebanyak lima kali sehari semalam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.