Google Rilis Year in Search 2022, Wisata Luar Negeri Naik 280 Persen

KOMPAS.com -  Sepanjang 2022 minat masyarakat Indonesia untuk liburan ke luar negeri naik sebesar 280 persen. 

Ini merujuk pada data "Year in Search 2022" kategori minat terhadap "perjalanan internasional" yang dirilis oleh Google.

Tingginya minat perjalanan internasional tersebut juga didukung dengan naiknya persentase pencarian informasi seputar paspor di mesin pencarian google sebesar 90 persen.

"Seiring dengan pelonggaran pembatasan dari pemerintah, masyarakat Indonesia semakin bersemangat untuk kembali bepergian serta merencanakan perjalanan yang penuh makna," tulis Google dalam rilis data Year in Search 2022, seperti dikutip Kompas.com, Minggu (19/2/2023).

Baca juga:

• Liburan ke Luar Negeri Bujet Rp 5 Juta, Bisa ke Mana Saja?
• 2 Tips Pilih Paket Tur ke Luar Negeri, Lakukan Konsultasi

Berdasarkan data yang dirilis oleh Google Trend, ada 10 destinasi wisata luar negeri dan 10 destinasi dalam negeri yang paling banyak dicari oleh masyarakat Indonesia sepanjang 2022.

Adapun 10 destinasi wisata luar negeri yang paling banyak dicari yaitu seperti Kuala Lumpur, Bangkok, Sydney, Melbourne, Doha, Porth, Dubai, Amsterdam, London, dan Jeddah.

Sementara 10 destinasi wisata dalam negeri yang paling banyak dicari yaitu seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, Kuta Selatan, Medan, Semarang, Batam, dan Makassar. 

SHUTTERSTOCK/ADITYA_FRZHM Ilustrasi Yogyakarta.Yogyakarta menjadi salah satu kota di Indonesia yang paling banyak dicari di Google selama 2022.

Google juga mencatat kenaikan penelurusan beberapa kata kunci yang berkaitan dengan kegiatan wisata.

Di antaranya yaitu penelusuran terhadap kata kunci "perjalanan healing" sebanyak 40 persen, penelusuran " glamping" sebanyak 40 persen, penelusuran "event lari+ event sepeda" sebanyak  42 persen, dan penelusuran " festival trip" sebanyak 90 persen.

Baca juga:

• 6 Prediksi Tren Liburan 2023, Staycation hingga Wisata Hemat
• Liburan Hemat ke Labuan Bajo dari Jakarta Bisa Naik Apa?

Tidak hanya itu, persentase penelusuran tentang produk-produk "portable" yang kerap digunakan saat berwisata pun juga meningkat.