KOMPAS.com - Museum Zoologi Bogor memiliki ribuan koleksi fauna yang menarik. Dari sekian banyak koleksi hewan, salah satu yang unik dan menarik perhatian adalah kerangka "raksasa".
Adapun raksasa itu adalah nyata, yakni hewan mamalia paling besar di dunia saat ini yaitu paus biru.
"Ini salah satu ikon dari Museum Zoologi Bogor, ada kerangka paus biru," ujar petugas Museum Zoologi Bogor bernama Nurul saat memandu Kompas.com, Sabtu (4/2/2023).
Baca juga:
Diletakkan di ruangan tersendiri yang semi terbuka, kerangka paus ini bisa ditemukan di bagian akhir dari rute perjalanan keliling museum.
Dari belakang, terlihat ekor sang paus yang berukuran besar. Di bagian bawah kerangka, terdapat papan informasi yang tersebar di bagian depan dan belakang.
Berikut ini fakta unik seputar kerangka paus biru di Museum Zoologi Bogor yang telah Kompas.com rangkum:
Menurut Nurul, salah satu alasan paus biru menjadi ikonik di museum adalah karena ukurannya yang terbilang "raksasa" dibandingkan hewan-hewan koleksi lainnya.
"Kenapa jadi ikon? Mungkin karena besar dan panjang. Panjangnya 27,25 meter, berat utuhnya ketika masih ada daging mencapai 119 ton," terang Nurul.
Baca juga: Wajah Baru Taman Akuatik di Kebun Raya Bogor Dilengkapi Spot Foto
Lebih lanjut, kata dia, kerangka tulang-belulang yang saat ini dipajang di museum bahkan mencapai 64 ton.
Sebagai informasi, semua kerangka paus biru adalah asli, kecuali bagian ekornya yang berupa replika.
Nurul menjelaskan, perjalanan mengangkut kerangka paus biru hingga tiba di Bogor telah melalui proses yang cukup panjang.
Awalnya, binatang mamalia ini ditemukan terdampar dalam keadaan sudah mati di salah satu pantai di Garut, Jawa Barat.
"Awalnya paus biru ditemukan mati terdampar pada Desember 1916 di Pantai Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat," ujarnya.
Saat itu, P.A. Ouwens sebagai kurator ahli di Museum Zoologicum Bogoriense beserta seorang ahli gambar dan fotografer lokal mendatangi pantai tersebut untuk melakukan observasi.
Baca juga: 4 Fakta Sejarah Stasiun Bogor, Cagar Budaya yang Berusia 142 Tahun
Selanjutnya, pada 6 Januari 1917, paus biru diangkut menggunakan transportasi kereta api batu baru dan menghabiskan waktu 44 hari untuk tiba di Museum Zoologi Bogor.
"Itu dibawa dalam keadaan masih berantakan ya kerangkanya, enggak tersusun. Tapi sudah tinggal kerangkanya (tidak ada daging)," tutur Nurul.
Setelah 44 hari, kerangka paus biru tiba di Museum Zoologi Bogor pada 19 Februari 1917 dan kerangkanya pun disusun hingga berbentuk seperti saat ini.
Di tempat yang sama, terpajang balen atau organ khusus yang membantu paus mengkonsumsi hewan vang kecil, seperti kril (euphasiidae).
"Ini jenisnya blue whale, tubuhnya besar tapi makannnya kecil. Jadi enggak punya gigi ya adanya balen," kata Nurul.
Ia menjelaskan, balen terletak di atas rongga mulut paus biru yang berguna untuk menyaring makanannya, seperti udang kecil atau plankton.
"Makanan utamanya Kril, kelompok udang kecil berukuran 1-2 cm. Biasanya paus biru mengkonsumsi hingga 40 juta udang per hari," imbuhnya.
Baca juga: 7 Tempat Wisata Dekat Stasiun Bogor, Ada Banyak Taman dan Museum
Balen terbuat dari keratin, zat yang sama yang menyusun kuku dan rambut manusia. Balen melapisi rahang atas dan berbentuk lempengan dengan ujung yang runcing.
Di sepanjang rahang atas terdapat 270-395 lembengan balen. Adapun jumlah, ukuran, dan warna lempeng balen bervariasi dan unik pada setiap jenis paus.
Tidak hanya paus biru berukuran besar, ada ratusan koleksi fauna menarik yang bisa ditemukan di Museum Zoologi Bogor.
"Museum memiliki 954 jenis hewan yang diawetkan dan itu terbagi menjadi tujuh kelompok," kata Nurul.
Ketujuhnya adalah kelompok burung, kelompok mamalia, kelompok reptil amfibi, kelompok serangga, kelompok ikan, kelompok moluska, dan kelompok krustasea.
Baca juga:
Adapun beberapa koleksi unik lain yang bisa ditemukan di Museum Zoologi Bogor di antaranya badak jawa atau badak bercula satu, harimau sumatera, bekantan, trenggiling, kepiting raksasa jepang, hingga bangkong besar.
Sebagai informasi, Museum Zoologi Bogor dibagi atas dua lokasi. Ada museum pameran untuk pengunjung secara umum dan museum koleksi yang hanya bisa dilihat oleh pengunjung tertentu, seperti anak sekolah, mahasiswa, dan peneliti.
Museum berisi pameran koleksi beralamat di Jalan Ir. H. Djuanda no 9, Paledang, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Jam bukanya adalah setiap Senin-Jumat pada pukul 08.00 - 16.00 WIB, dengan tiket Rp 15.000 per orang. Sedangkan Sabtu/Minggu/Libur Nasional buka pukul 07.00 -16.00 WIB, tiketnya Rp 25.000 per orang.
Baca juga: 20 Wisata Tahun Baru di Bogor yang Cocok untuk Keluarga
Selain museum di jalan Djuanda, satu lagi adalah museum untuk koleksi dan penelitian. Letaknya di Gedung Widyasatwaloka, Pusat Ilmu Pengetahuan Cibinong, Jalan Raya Jakarta - Bogor Km 46 Cibinong, Bogor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.