Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2023, 20:08 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.comKeraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat menggelar Tradisi Isra Mi'raj pada Sabtu (18/2/2023). Acara berupa pengajian untuk mendoakan orangtua, serta para pendahulu atau leluhur.

Tradisi ini ditutup berbagi berkat, berupa sajian khas yakni nasi bogana yang merupakan makanan sajian sultan pada masa dulu.

Pantauan Kompas.com di lokasi, tradisi ini berlangsung di bangunan Langgar Alit yang berada di sisi kiri kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon.

Baca juga: 5 Fakta Stasiun Cirebon yang Bersejarah, Berdiri Sejak 1912

Keluarga Keraton bersama abdi dalem serta pasukan dan juga warga, duduk bersama di bangunan bersejarah ini.

Mereka bersama menggelar pengajian yang dipimpin ketua atau tokoh agama keraton. Doa juga dipanjatkan untuk orangtua dan pendahulu atau leluhur yang telah lebih dulu menyebarkan agama Islam berbalut kebudayaan dan kearifan lokal di Tanah Cirebon.

Ketua Adat dan Tradisi Keraton Kasepuhan Cirebon Elang Haryanto menyampaikan, tradisi Isra Miraj ini sebelumnya dimulai dengan refleksi momen Isra Miraj.

“Isra Mi'raj adalah perjalanan utama Rasullullah menghadap Yang Maha Kuasa dalam dimensi keimanan. Hasil Isra Mi'raj adalah shalat lima waktu yang menjadi kewajiban tiap umat Islam,” kata Haryanto saat ditemui Kompas.com.

Nasi bogana, wujud rasa syukur kepada Tuhan

Sementara Ratu Raja Alexandra Keraton Kasepuhan Cirebon menyampaikan, tak sekadar refleksi dan pengajian saja, Tradisi Isra Miraj ditutup dengan saling berbagi makanan khas yakni nasi bogana.

Nasi ini diberikan lauk pauk utama berupa ayam, telur, tahu, tempe, dan kentang. Lauk pauk ini dimasak menggunakan bahan rempah hasil bumi oleh para abdi dalem, seperti kunyit dan rempah dapur lainnya yang dicampur parutan kelapa.

Baca juga: Bukit Cinta Anti Galau Cirebon: Jam Buka, Tiket Masuk, dan Aktivitas

Sesuai warna kunyit, lauk pauk di nasi bogana berwarna kuning, wangi, serta gurih berkat parutan kelapa.

Nasi Bogana merupakan simbol syukur makhluk terhadap Pencipta yang telah memberi banyak nikmat.

Keraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat menggelar tradisi Isra Mi'raj di Langgar Alit, pada Sabtu, (18/2/2023). Mereka merefleksikan momen, menggelar pengajian, membacakan doa, serta menutup tradisi dengan membagikan Nasi Bogana kepada para warga yang hadir.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Keraton Kasepuhan Cirebon Jawa Barat menggelar tradisi Isra Mi'raj di Langgar Alit, pada Sabtu, (18/2/2023). Mereka merefleksikan momen, menggelar pengajian, membacakan doa, serta menutup tradisi dengan membagikan Nasi Bogana kepada para warga yang hadir.

“Nasi bogana makanan khas sultan, makanan yang artinya ungkapan syukur kepada Allah yang telah memberikan rizqi berupa makanan ala kadarnya. Bumbunya, bumbu rempah, ada kelapanya,” kata Alexandra kepada Kompas.com di lokasi.

Tradisi ratusan tahun silam

Tradisi Isra Mi'raj, sambung Alexandra, bagi keluarga, abdi dalem, pasukan keraton, dan warga sekitar, sudah berlangsung ratusan tahun silam.

Tradisi ini terus dilestarikan untuk menjadi momen merefleksikan diri dari peringatan Isra Miraj, serta juga merekatkan hubungan antara keluarga keraton dengan abdi dalem, juga masyarakat sekitar.

Baca juga: Sejarah Isra Miraj, Perjalanan Nabi Muhammad Mendapat Perintah Shalat

Biasanya, tambah Alxeandra, nasi bogana disajikan dalam bentuk tumpeng seperti syukuran pada umumnya.

Namun karena musim hujan, nasi bogana langsung disediakan dalam bentuk paket untuk memudahkan proses pembagian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Liburan ke Namibia Afrika, Kini Bisa Ajukan Visa Turis Secara Online

Liburan ke Namibia Afrika, Kini Bisa Ajukan Visa Turis Secara Online

Travel Update
Wisata Sawah Sumber Gempong Mojokerto, Ada Mata Air Tak Pernah Kering 

Wisata Sawah Sumber Gempong Mojokerto, Ada Mata Air Tak Pernah Kering 

Jalan Jalan
Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Pemerintah Kejar Perbaikan

Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Pemerintah Kejar Perbaikan

Travel Update
Malaysia Airlines Terbang ke Kertajati Mulai 30 Oktober 2023

Malaysia Airlines Terbang ke Kertajati Mulai 30 Oktober 2023

Travel Update
Komodo Pulang Kampung, Wujud Pelestarian Ikon Pariwisata Labuan Bajo

Komodo Pulang Kampung, Wujud Pelestarian Ikon Pariwisata Labuan Bajo

Travel Update
6,31 Juta Jumlah Wisman per Juli, Kemenparekraf Optimistis Target 2023 Tercapai

6,31 Juta Jumlah Wisman per Juli, Kemenparekraf Optimistis Target 2023 Tercapai

Hotel Story
Puncak Tertinggi di Arab Saudi Akan Jadi Tempat Wisata Baru

Puncak Tertinggi di Arab Saudi Akan Jadi Tempat Wisata Baru

Travel Update
Tiket Pesawat Mahal Jadi Hambatan Turis Asal China ke Indonesia

Tiket Pesawat Mahal Jadi Hambatan Turis Asal China ke Indonesia

Travel Update
PHRI Akan Luncurkan Aplikasi Pesan Hotel Online, Diklaim Lebih Murah

PHRI Akan Luncurkan Aplikasi Pesan Hotel Online, Diklaim Lebih Murah

Travel Update
6 Tips ke Lapangan Banteng, Bawa Bekal dan Datang Sore

6 Tips ke Lapangan Banteng, Bawa Bekal dan Datang Sore

Hotel Story
Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Jalan Jalan
Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Travel Update
Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Travel Update
Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Travel Update
Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com