Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/02/2023, 22:27 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga tiket pesawat yang masih tinggi terus menjadi perhatian.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, sulitnya penurunan harga tiket rute domestik di Indonesia terjadi karena kurangnya jumlah pesawat yang beroperasi.

"Routes ride dan airport slot itu susah sekali. Sekarang pemerintah sudah membuka, tapi masalahnya yang enggak ada itu justru pesawatnya," kata Sandi dalam acara Weekly Press Brief, Senin (20/2/2023).

Baca juga:

Ia mencontohkan maskapai Garuda Indonesia yang memiliki rute dan slot di bandara, tetapi kekurangan pesawat.

Sementara maskapai Lion Air, misalnya, dinilai sedikit lebih baik karena memiliki pesawat, mendapat banyak pesanan, namun rantai pasoknya masih terhambat.

Selain itu, harga bahan bakar pesawat di Indonesia yang masih tinggi juga menjadi alasan kenapa harga tiket pesawat di Indonesia sulit turun.

"Harga bahan bakar pesawat di Indonesia juga terbilang cukup mahal dibanding harga bahan bakar di luar negeri, terutama di Timur Tengah," kata Sandi.

CEO Transvision sekaligus Eks Anggota Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia Peter F Gontha mengatakan bahwa Indonesia perlu menerapkan liberalisasi pada rute penerbangan, serta menghapus batas bawah dan batas atas harga tiket pesawat.

"Semuanya harus berkompetisi secara terbuka, supaya tidak ada yang merasa tersaingi," kata Peter dalam acara yang sama.

Baca juga:

Peter mencontohkan beberapa maskapai penerbangan luar negeri sebagai acuan, seperti Qatar Airways dan Emirates.

Keuntungan bagi mereka tidak diambil dari penerbangan, tetapi dari transit penumpang pada hub tertentu.

Sehingga, saat penumpang pesawat mendarat ataupun melakukan transit, harapannya penumpang tersebut akan menghabiskan sejumlah uang di sana.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Peter menilai, maskapai dari negara Timur Tengah saat ini berkuasa karena harga bahan bakar yang murah. Meskipun begitu, harga bahan bakar di sana tetap dihargai seperti harga internasional.

"Harga bahan bakar di sana murah dan mereka mengalkulasikan keuntungan dari penumpang yang mendarat. Ini merupakan kendara dari kita dan harus kita pelajari," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Wisata Sawah Sumber Gempong Mojokerto, Ada Mata Air Tak Pernah Kering 

Wisata Sawah Sumber Gempong Mojokerto, Ada Mata Air Tak Pernah Kering 

Jalan Jalan
Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Pemerintah Kejar Perbaikan

Geopark Kaldera Toba Dapat Kartu Kuning UNESCO, Pemerintah Kejar Perbaikan

Travel Update
Malaysia Airlines Terbang ke Kertajati Mulai 30 Oktober 2023

Malaysia Airlines Terbang ke Kertajati Mulai 30 Oktober 2023

Travel Update
Komodo Pulang Kampung, Wujud Pelestarian Ikon Pariwisata Labuan Bajo

Komodo Pulang Kampung, Wujud Pelestarian Ikon Pariwisata Labuan Bajo

Travel Update
6,31 Juta Jumlah Wisman per Juli, Kemenparekraf Optimistis Target 2023 Tercapai

6,31 Juta Jumlah Wisman per Juli, Kemenparekraf Optimistis Target 2023 Tercapai

Hotel Story
Puncak Tertinggi di Arab Saudi Akan Jadi Tempat Wisata Baru

Puncak Tertinggi di Arab Saudi Akan Jadi Tempat Wisata Baru

Travel Update
Tiket Pesawat Mahal Jadi Hambatan Turis Asal China ke Indonesia

Tiket Pesawat Mahal Jadi Hambatan Turis Asal China ke Indonesia

Travel Update
PHRI Akan Luncurkan Aplikasi Pesan Hotel Online, Diklaim Lebih Murah

PHRI Akan Luncurkan Aplikasi Pesan Hotel Online, Diklaim Lebih Murah

Travel Update
6 Tips ke Lapangan Banteng, Bawa Bekal dan Datang Sore

6 Tips ke Lapangan Banteng, Bawa Bekal dan Datang Sore

Hotel Story
Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Hati-hati Pakai Headphone di Pesawat, Ini Alasannya

Jalan Jalan
Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Desa di Bangka Tengah Ini Gelar Event Budaya Jelang Mulid Nabi Muhammad, Ada Kirab 1.000 Telur

Travel Update
Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Kawasan Gunung Bromo Akan Direboisasi pada 2024

Travel Update
Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Monumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya Ditutup sampai 1 Oktober

Travel Update
Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Jelang MotoGP Mandalika 2023, Jumlah Hotel di Mandalika Masih Kurang

Travel Update
Panduan Wisata Safari Beach Jateng di Batang

Panduan Wisata Safari Beach Jateng di Batang

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com