Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Pariwisata di Junrejo Kota Batu Belum Optimal, Ini Sebabnya

Kompas.com - 22/02/2023, 19:55 WIB
Nugraha Perdana,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Wisata edukasi Junrejo yang sudah berjalan

Adapun beberapa wisata edukasi di Junrejo sudah berjalan baik, seperti budidaya anggrek di Kelurahan Dadaprejo, UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) kriya di Desa Junrejo, dan produksi tempe di Desa Beji.

Dian mencontohkan, terdapat sentra UMKM kriya di Dusun Rejoso, Desa Junrejo, yang hanya dipatok biaya sekitar Rp 10.000 per orang. Mereka pun bisa membawa pulang hasil produk dari tempat tersebut.

Baca juga: Kota Batu Mulai Ramai Wisatawan Akhir Tahun, Lonjakan Kendaraan Lebih dari 100 Persen

Beberapa waktu lalu juga, sentra UMKM tersebut menerima kunjungan wisatawan dari luar daerah.

"Beberapa waktu lalu, di Rejoso ada tamu rombongan dari Kalimantan, itu tiga bus, mereka kunjungan terkait pengembangan UMKM, kita arahkan ke sana, sekalian mempromosikan ulang. Terkait wisata, sekarang itu sebenarnya tinggal mengenalkan ulang atau promosi secara masif sehingga orang bisa lebih banyak yang datang," jelasnya.

Produk wisata di Junrejo harus dikembangkan

Meski begitu, menurutnya, inovasi produk wisata desa/kelurahan yang disuguhkan kepada wisatawan harus terus dikembangkan supaya tidak monoton.

"Tetapi inovasi perlu dilakukan, saya pernah ketika mendampingi Pak Wali (Kota) di Rejoso, saya sudah membahas itu dengan Kepala Diskumdag (Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan) bagaimana caranya ada ahli yang membuat desain sehingga produksinya tidak monoton dan ada hal yang baru disuguhkan ke wisatawan," terang Dian.

Baca juga: Eco Green Park di Kota Batu, Lihat Ratusan Burung sampai Jajal Wahana Baru

Untuk mendukung optimalisasi pariwisata di Junrejo, pihaknya juga mendorong penguatan wisata atraksi budaya.

Pihaknya telah mengusulkan beragam kebutuhan ke Pemerintah Kota Batu dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Junrejo tahun 2023.

Usulan-usulan itu sebelumnya diterima dari masing-masing desa/kelurahan yang kemudian beberapa diprioritaskan untuk diusulkan ke dalam tingkat kota, antara lain usulan dari Desa Mojorejo untuk pengadaan alat kesenian gamelan dan pakaian tari.

"Dari Desa Tlekung juga mengusulkan alat kesenian, dari Kelurahan Dadaprejo mengusulkan kebutuhan terkait Wisata Jambu Kristal, lainnya juga ada, yang harapannya usulan-usulan itu dapat disetujui dalam Musrenbang tingkat Kota Batu dan terealisasi pada tahun 2024," ujarnya.

Dia berharap, usulan yang ada dapat diakomodir dan terealisasi.

Sebab, apabila pengembangan pariwisata hanya mengandalkan pagu anggaran dari Kecamatan Junrejo yang nilainya hanya sekitar Rp 2 miliar maka tidak mencukupi. Hal itu karena terdapat kebutuhan prioritas lainnya yang harus dipenuhi.

Baca juga: Hotel-hotel di Kota Batu Kebanjiran Reservasi Jelang Nataru

Lebih lanjut, dalam usulan Musrenbang 2023, pihaknya juga mengusulkan pembangunan rangka besi papan publikasi ke Dinas Pariwisata Kota Batu.

Bila desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Junrejo memiliki acara kegiatan kepariwisataan maka dapat dipromosikan melalui papan publikasi tersebut.

"Kita kan bisa bantu membuatkan banner untuk dipasang disitu (papan publikasi)," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com