Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tempat Wisata Religi di Samarinda, Ada Masjid Tertua dan Terbesar

Kompas.com - 23/02/2023, 07:06 WIB
Sania Mashabi,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

Sumber ,Kompas TV

KOMPAS.com - Berwisata religi bisa jadi salah satu pilihan saat sedang berlibur ke Kota Samarinda di Kalimantan Timur.

Selain masjid dengan desain unik, kota ini juga memiliki gereja bersejarah. 

Baca juga: 5 Tempat Wisata Anak di Samarinda, Ada yang Gratis

Berikut Kompas.com rangkum beberapa tempat wisata religi di Samarinda yang bisa dikunjungi:

Tempat wisata religi di Samarinda, Kalimantan Timur

1. Masjid Muhammad Cheng Hoo

Bangunan Masjid Muhammad Cheng Hoo atau Masjid Cheng Ho di Samarinda, Kalimantan Timur.Dok. Shutterstock/NovRiz Photography Bangunan Masjid Muhammad Cheng Hoo atau Masjid Cheng Ho di Samarinda, Kalimantan Timur.

Masjid Muhammad Cheng Hoo, atau dikenal juga sebagai Masjid Cheng Ho, memiliki bangunan yang unik. Lokasinya ada di Jalan Ruhui Rahayu 1 Nomor 1 Gunung Kelua, Samarinda Ulu, Samarinda.

Dilaporkan oleh Kompas TV, bangunan Masjid Cheng Ho memiliki memadukan budaya asal China dan Arab.

Masjid ini didominasi warna merah, hijau, dan kuning, ornamennya kental nuansa China lama dan pintu masuknya menyerupai pagoda.

Ada relief naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam huruf Arab di puncak pagoda.

Ddibangunnya tempat ibadah ini merupakan bentuk penghormatan kepada Laksamana Muhammad Sulaiman Cheng Ho asal China yang beragama Islam.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Malam di Samarinda, Bisa Lihat Lampion

2. Masjid Islamic Center

Masjid yang berlokasi di Jalan Masjid Islamic Center, Teluk Lerong Ulu, Kota Samarinda, ini kerap dijuluki masjid termegah dan terbesar kedua di Asia Tenggara setelah Masjid Istiqlal, dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Masjid ini memiliki latar tepian Sungai Mahakam dengan menara dan kubah besar.

Adapun lokasi Masjid Islamic Center ini sebelumnya merupakan lahan bekas area penggergajian kayu milik PT Inhutani I yang kemudian dihibahkan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

Baca juga: Batik Air Terbang ke Samarinda dan Pekanbaru dari Halim per 1 Oktober

3. Gereja Paroki Katedral Santa Maria Penolong Abadi

Gereja Paroki Katedral Santa Maria Penolong Abadi, Samarinda, Kalimantan TimurDok. TribunKaltim.Co/Cornel Dimas Satrio Gereja Paroki Katedral Santa Maria Penolong Abadi, Samarinda, Kalimantan Timur

Gereja Paroki Katedral Santa Maria Penolong Abadi adalah gereja lama yang direnovasi.

Dulunya Gereja Katedral lama dibangun sebagai Gereja Paroki Samarinda pada tahun 1953, dikutip dari Tribun Kaltim. Kemudian dijadikan sebagai Gereja Katedral saat Keuskupan dibentuk pada 3 Januari 1961.

Sebelum direnovasi, gereja ini hanya berkapasitas 800 orang, namun setelah direnovasi kapasitasnya meningkat menjadi 4.000 orang.

Gereja ini juga tampak megah dengan tinggi 45 meter dari lantai dasar. Ciri khas bangunan juga tampak pada dua menara tinggi menjulang yang mengapit bentang tengah gereja.

Berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, Samarinda, tempat ibadah ini memiliki desain bernuansa gotik, kontemporer, dan inkulturatif. 

Adapun gotik dikenal sebagai salah satu arsitektur klasik Gereja Katolik pada paruh kedua abad pertengahan, sedangkan inkulturatif mewakili budaya khas Kalimantan Timur.

Baca juga: 

4. Masjid Shiratal Mustaqiem

Masjid Shiratal Mustaqiem di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.Dok. Wikimedia Commons/Ezagren Masjid Shiratal Mustaqiem di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Masjid Shiratal Mustaqiem adalah masjid tertua di Kota Samarinda. Masjid ini berada di Kecamatan Samarinda Seberang.

Dibangun pada tahun 1881, Masjid Shiratal Mustaqiem pernah jadi pemenang kedua dalam festival masjid-masjid bersejarah di Indonesia pada tahun 2003.

Setelah bangunan masjid rampung pada tahun 1901, seorang saudagar kaya berkebangsaan Belanda, Henry Dasen, memberikan sejumlah hartanya untuk pembangunan menara masjid.

Menara itu berbentuk segi delapan dengan tinggi 21 meter. Lokasinya tepat di belakang kiblat masjid.

Baca juga: Itinerary 3 Hari 2 Malam di Samarinda, Wisata Budaya di Desa Pampang

5. Masjid Raya Darussalam

Masjid Raya Darussalam berada di tepi Sungai Mahakam dan konon sudah dibangun pada tahun 1925, dilansir dari laman resmi Dewan Kehormatan Masjid.

Lokasinya ada di Jalan K.H. Abdullah Marisie, Pasar Pagi, Samarinda. Masjdi ini memiliki luas tanah 8.000 meter persegi dan luas bangunan 10.000 meter persegi.

Masjid Raya Darussalam berada di atas tanah yang berstatus wakaf. Jumlah jemaahnya lebih dari 200 orang, dengan muazin sebanyak 52 orang.

Baca juga: Trayek DAMRI Banjarmasin-Samarinda Bakal Lewat Tol Palaran-Samboja, Harga Rp 250.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber ,Kompas TV
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com