Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2023, 08:36 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tarakan, Kalimantan Utara, tidak hanya dikenal sebagai kawasan penghasil minyak bumi, tapi juga sektor pariwisatanya.

"Memang sumber daya alam kita (minyak bumi) sudah mulai berkurang, harapan kita salah satu sektor unggulan ialah pariwisata," kata Wali Kota Tarakan, Khairul pada program Nusaraya Kompas.com, Rabu (22/2/2023).

Baca juga:

Ia melanjutkan, ada banyak jenis wisata yang yang bisa dikembangkan di Tarakan, mulai dari wisata sejarah, budaya, alam, hingga kuliner.

Berikut tiga tempat wisata di Tarakan yang bisa disambangi oleh wisatawan:

 

Rekomendasi tempat wisata di Tarakan

1. Situs bersejarah Perang Dunia II

Peningki Lama, situs sejarah perang dunia ke-2 di Tarakan.Dok. Kemendikbud. Peningki Lama, situs sejarah perang dunia ke-2 di Tarakan.

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Tarakan merupakan daerah pertama di Indonesia yang didatangi Jepang saat meletusnya Perang Dunia II di Asia Pasifik.

Khairul mengatakan bahwa bukti sejarah tersebut hingga saat ini masih ada dan bisa ditemui saat datang ke Tarakan.

"Situs sejarahnya masih bisa kita lihat, itulah yang saat ini sedang kami restorasi," katanya.

Lebih lanjut dikatakan, sebagian besar situs bersejarah Perang Dunia II di Tarakan saat ini banyak ditempati penduduk. Alasannya, secara administrasi tanah lokasi situs sejarah tersebut dimiliki oleh masyarakat.

Baca juga: Super Air Jet Akan Layani Rute Balikpapan-Tarakan PP, Ini Jadwalnya

Guna melestarikan peninggalan sejarah, ujar dia, sebagian besar situs bersejarah tersebut sudah dibeli oleh Pemerintah Kota Tarakan.

"Beberapa situs ada yang sudah kita bebaskan, kita beli tanahnya dan kita jadikan cagar budaya. Ini karena tidak semua daerah di Indonesia punya situs sejarah perang dunia seperti di Tarakan," jelasnya.

Dikutip dari laman resmi Dinas Komunikasi dan Informatika Kalimantan Utara, salah satu peninggalan sejarah Perang Dunia II yang ada di Tarakan yaitu meriam Belanda. Lokasinya ada di Peningki Lama, Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur.

Baca juga: Mengenal Kejayaan Kerajaan Tidung di Baloy Mayo Adat Tidung Tarakan

2. Wisata kuliner seafood

Festival Iraw Tengkayu di Tarakan.Dok. Disbudporapar Kota Tarakan Festival Iraw Tengkayu di Tarakan.

Sebagian besar kawasan Tarakan dikelilingi oleh laut, maka tidak heran kalau hasil laut Tarakan cukup melimpah.

Hasil laut yang melimpah kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menarik perhatian wisatawan dalam bentuk wisata kuliner.

"Wisata kuliner di Tarakan itu luar biasa, terutama makanan laut," kata Khairul.

Wisatawan yang ingin merasakan kuliner laut khas Tarakan, bisa mampir ke warung warga setempat, atau bisa juga datang langsung ke kawasan pesisir di Tarakan.

Baca juga: Menyusuri Sejarah di Tarakan dengan Jip Lawas

3. Ratu Intan Pantai Amal

Pantai Amal, salah satu tempat wisata di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.Dok. Wikimedia Commons/Ezagren Pantai Amal, salah satu tempat wisata di Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Ratu Intan Pantai Amal merupakan salah satu pantai di Tarakan yang tengah hits karena baru dibuka oleh Pemerintah Kota Tarakan.

"Pantai Amal ini sudah kita buka tahap satu pada 17 Februari 2023 yang lalu sepanjang 500 meter," tutur Khairul.

Untuk diketahui, Pantai Amal berada di salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Kalimatan Utara.

Ia mengatakan, persiapan Pantai Amal sebagai tempat wisata sudah dilakukan sejak 2020 lalu, namun pembukaan pantai sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. 

"Pantai Amal akan dibuka tahap dua sekitar bulan Juni, nanti tambahannya sekitar 700 meter," katanya.

Baca juga: Ramon Singgah di Tarakan, Kota Kaya Minyak

Proses pembukaan Pantai Amal dilakukan secara bertahap karena sejalan dengan proses persiapan infrastruktur yang juga dilakukan secara bertahap.

Dikutip dari laman resmi Kota Tarakan, wisatawan yang ingin datang ke kawasan Ratu Intan Pantai Amal akan dikenakan biaya tiket masuk mulai Rp 10.000 per orang.

Sementara itu, wisatawan yang membawa kendaraan akan dikenakan biaya mulai Rp 3.000 untuk parkir mobil dan mulai Rp 2.000 untuk parkir motor.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Travel Update
Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Travel Tips
Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Travel Update
Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Travel Update
Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

Travel Tips
India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

Travel Update
Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Travel Update
Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Travel Update
KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

Travel Update
Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Travel Update
Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Coba Ikut Membatik

Cara Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Coba Ikut Membatik

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Patuhi Arahan Petugas

5 Aturan Berkunjung ke Museum Tekstil Jakarta, Patuhi Arahan Petugas

Travel Tips
Aturan dan Cara ke Museum Batik Indonesia di TMII, Dekat dari LRT

Aturan dan Cara ke Museum Batik Indonesia di TMII, Dekat dari LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com