Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

22 Tempat Wisata di Samarinda, Ada Masjid Terbesar Kedua Asia Tenggara

Kompas.com - 23/02/2023, 14:59 WIB
Sania Mashabi,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

 

15. Taman Salma Shofa

Taman ini memiliki fasilitas yang cukup banyak antara lain lima kolam renang untuk balita hingga dewasa, ada 21 gazebo, pendopo lima unit dan ada pula sepeda air dan rumah balon.

Adapun Taman Salma Shofa berlokasi di Jalan Kalan Luas, Desa Mugirejo, Sungai Pinang, Samarinda ini buka setiap Selasa-Minggu. Hari Senin, kecuali libur nasional, tutup.

Baca juga: Fasilitas dan Harga Tiket Masuk Taman Potret di Tangerang

Jam operasionalnya mulai dari pukul 08.00-17.00 WITA dengan harga tiket Rp 20.000 untuk hari biasa dan Rp 25.000 untuk akhir pekan.

15. Museum Samarinda

Museum yang terletak di Jalan Bhayangkara Nomor 1, Bugis, Samarinda ini menyajikan informasi seputar sejarah berdirinya Samarinda, dikutip dari laman resmi Pemerintah Kalimantan Timur.

Meski koleksinya belum terlalu banyak, ke depannya museum ini akan dilengkapi dengan sejarah berdirinya Kalimantan Timur.

Baca juga: 20 Wisata Banjarmasin Lengkap, Pasar Terapung hingga Museum 

Adapun untuk masuk Museum Samarinda tidak dipungut biaya apapun alias gratis.

Museum ini buka setiap Selasa-Minggu mulai pukul 08.30-12.00 Wita.

16. Bekas Rumah Penjara Sangasanga

Dilansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bekas Rumah Penjara Sangasanga adalah bangunan panggung yang memiliki enam ruangan penjara yang sempit.

Rumah Penjara Sangasanga, Kalimantan Timurhttps://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbkaltim/rumah-penjara-sangasanga/ Rumah Penjara Sangasanga, Kalimantan Timur

Bangunan Rumah Penjara ini menggunakan kayu ulin dengan kualitas terbaik sehingga masih bisa bertahan sampai saat ini.

Adapun masing-masing ruangan penjara memiliki ukuran 1,2 x 1,5 meter dengan satu pintu dan dua ventilasi udara berteralis besi pada bagian atas pintu.

Baca juga: Sumur Barhout di Yaman, Mitos Penjara Jin hingga Gerbang Neraka

Rumah Penjara ini digunakan pada masa penjajahan Belanda dan Jepang hingga masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Sangasanga pada tahun 1947.

Tempat ini berlokasi di Jalan Masjid RT 15, Sangasanga, Samarinda, Kalimantan Timur.

17. Museum Mulawarman

Meski berjarak 32 km dari Kota Samarinda Museum Mulawarnam juga wajib dikunjungi oleh pencinta sejarah.

Lokasinya ada di Jalan Diponegoro Nomor 26, Kabupaten Kutai Kertanegara dan memerlukan waktu sekitar 56 menit jika berangkat dari Samarinda.

Museum Mulawarman, Kalimantan Timurhttps://www.kaltimprov.go.id/berita/museum-mulawarman-negeri-propinsi-kalimantan-timur Museum Mulawarman, Kalimantan Timur

Dilansir dari laman resmi pemerintah Kalimantan Timur, ciri khas Museum Mulawarman yakni adanya duplikat Lembu Suana yang merupakan lambang Kerajaan Kutai Kartenegara.

Serta, ada juga ada kolam berbentuk naga yang merupakan lambang perjalanan hidup dan penjaga alam semesta yang telah menjadi bagian dari mitos masyarakat Kutai.

Selain itu, ada sebuah Totem yang terbuat dari bahan kayu ulin berukuran tinggi 13 meter dengan diameter 60 sentimeter.

Baca juga: 4 Tips ke Museum Zoologi Bogor, Pakai Jasa Pemandu

Adapun koleksi benda bersejarah yang ada di Museum Mulawarman antara lain Singasana, tempat perpaduan, pakaian kebesaran, alat tenun tradisional, dan lainnya.

Museum Mulawarman buka setiap Senin-Kamis dan Sabtu-Minggu dari pukul 09.00-16.00 Wita. Pengunjung yang masuk akan dipungut biaya Rp 2.500 untuk orang dewasa dan Rp 1.000 untuk anak-anak.

18. Masjid Ceng Ho

Masjid Ceng Ho adalah salah satu masjid dengan bangunan yang unik di Samarinda. Lokasinya ada di Jalan Ruhui Rahayu 1 Nomor 1 Gunung Kelua, Samarinda Ulu, Samarinda.

Dilansir dari Kompas TV, Masjid Cheng Ho memiliki bangunan religi dengan nuansa budaya asal China dan Arab.

Baca juga: Akhirnya, Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo Buka untuk Umum 28 Februari

Masjid ini didominasi warna merah, hijau, dan kuning, ornamennya kental nuansa Tiongkok lama dan pintu masuknya menyerupai pagoda.

Selain itu juga relief naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam huruf arab di puncak pagoda.

Adapun dibangunnya Masjid Cheng Ho ini merupakan bentuk penghormatan pada Laksamana Muhammad Sulaiman Cheng Ho asal China yang beragama islam.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com