KOMPAS.com - Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) merilis metode dan perhitungan grading atau kelas yang menggambarkan tingkat kesulitan setiap jalur pendakian gunung di Indonesia.
Tingkat kesulitaan jalur pendakian gunung tersebut merupakan salah satu poin penting yang dihasilkan saat rapat kerja nasional (rekernas) APGI di Surabaya pada 16-17 Februari 2023.
"Diharapkan nantinya grading jalur pendakian gunung ini dapat dijadikan referensi bagi para pendaki lokal maupun mancanegara supaya mengenal batas kemampuan dirinya dan bisa mendaki secara aman nyaman," kata Ketua Umum APGI Rahman Mukhlis dalam rilis yang Kompas.com terima, Kamis (23/2/2023).
Baca juga:
Penentuan grading untuk setiap jalur pendakian gunung ini dilakukan karena melihat maraknya tren pendakian gunung di Indonesia.
Sayangnya, tingginya minat pendaki gunung di Indonesia berbanding lurus dengan angka kecelakaan pendakian gunung yang terjadi.
Belakangan, penyebab kecelakaan pendakian gunung diketahui berasal dari kurangnya persiapan ataupun kemampuan pendaki untuk memahami lokasi tujuan sebelum melakukan pendakian.
Lihat postingan ini di Instagram
Selama ini diketahui bahwa jalur pendakian di Indonesia belum memiliki standar yang menggambarkan tingkat kesulitan setiap jalur pendakian.
Informasi seputar tingkat kesulitan jalur pendakian ini dinilai penting karena bisa menjadi acuan bagi calon pendaki dalam mempertimbangkan antara batas kemampuan diri dan jalur pendakian yang dipilih.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.