KOMPAS.com - Pendakian gunung memang sedang ngetren di Indonesia. Mayoritas pendakian ini dilakukan untuk tujuan wisata alam.
Sayangnya tingginya minat mendaki gunung tidak diimbangi dengan pengetahuan perihal tingkat kesulitan jalur pendakian yang akan ditempuh.
Menurut hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) pada 16-17 Februari 2023 di Surabaya, angka kecelakaan pendaki gunung memang sedang tinggi.
Baca juga: Cegah Kecelakaan di Gunung, APGI Rilis Tingkat Kesulitaan Jalur Pendakian
Hal ini lebih banyak dikarenakan faktor manusia karena kurangnya persiapan maupun kemampuan untuk memahami lokasi tujuan sebelum melakukan pendakian.
Guna menghindari kecelakaan pendakian, APGI merilis lima grading atau level jalur pendakian. Makin tinggi level jalur, maka akan makin sulit dan beresiko jalur tersebut.
Berdasarkan keterangan tertulis dari rakernas APGI yang Kompas.com terima, Kamis (23/3/2023), berikut lima level pendakian yang perlu diperhatikan, khususnya bagi pendaki pemula.
Jalur pendakian yang termasuk ke dalam level 1, yaitu jalur yang sudah ada dan jelas, serta beberapa bagian jalur terkelola untuk memudahkan perjalanan.
Pendakian pada jalur level1 dapat ditempuh dengan waktu singkat, yakni sekitar satu hari tanpa bermalam.
Baca juga: 5 Alasan Gunung Prau Cocok untuk Pendaki Pemula
Tidak hanya itu, resiko bahaya yang terjadi di jalur pendakian ini cukup kecil dan cukup mudah dihindari. bahkan pergerakan di jalur pendakian ini bisa dilakukan tanpa alat bantu apa pun.
Di Indonesia, jalur pendakian level 1 adalah menuju kawah Gunung Bromo. Pendaki tinggal menapaki anak tangga dengan waktu sekitar 15 sampai setengah jam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.