Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2023, 12:48 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Ubud merupakan daerah wisata populer di Bali yang terkenal akan keindahan alam, seni, dan budaya. Ada beberapa tempat wisata di Ubud gratis, jadi pengunjung tidak dikenakan tiket masuk.

Wisata gratis di Ubud sangat cocok bagi budget traveler. Meskipun gratis, wisatawan masih bisa mengujungi tempat populer di Ubud, seperti bukit, pura, istana, sawah terasering, dan pasar seni.

Baca juga: 10 Wisata Budaya di Ubud, Bisa Lihat Tari Tradisional Bali

Ilustrasi Bali - Pura Taman Saraswati di Gianyar.SHUTTERSTOCK/PELIKH ALEXEY Ilustrasi Bali - Pura Taman Saraswati di Gianyar.

Wisata gratis di Ubud

Berikut wisata gratis di Ubud yang dirangkum Kompas.com.

1. Bukit Campuhan

Bukit Campuhan di Ubud, Bali. Bali masih menjadi destinasi domestik terfavorit orang Indonesia.Indonesia Travel Bukit Campuhan di Ubud, Bali. Bali masih menjadi destinasi domestik terfavorit orang Indonesia.

Bukit Campuhan ada kawasan perbukitan hijau di Ubud yang terkenal sebagai salah satu spot foto Instagramable. Lokasinya berada di Jalan Bangkiang Sidem, Ubud, Kabupaten Gianyar.

Mengutip Kompas.com (28/12/2016), Bukit Campuhan terletak dalam satu kawasan dengan Pura Gunung Lebah. Wisatawan yang hendak mengunjungi Bukit Campuhan bisa masuk dari gerbang Ibah Villas & Suites.

Baca juga: 15 Wisata Ubud Bali dan Sekitarnya, Kaya Akan Budaya dan Alam

Pendakian ke puncak bukit memakan waktu sekitar 15-20 menit dengan jalur yang ramah pemula. Waktu terbaik mengunjungi Bukit Campuhan adalah pagi dan senja sehingga wisawatan bisa menyaksikan panorama sunrise dan sunset.

2. Pura Taman Saraswati

Pintu gerbang candi Hindu di Bali, Pura Taman Saraswati.Wikimedia Commons/Arabsalam Pintu gerbang candi Hindu di Bali, Pura Taman Saraswati.

Pura Taman Saraswati merupakan kompleks tempat ibadah umat Hindu sekaligus destinasi wisata religi, seni, dan budaya. Seperti namanya, pura ini didirkan untuk menghormati Dewi Saraswati berdasarkan kepercayaan umat Hindu, dikutip dari Kompas.com, Senin (23/09/2019).

Pada waktu tertentu, pengunjung dapat menyaksikan umat Hindu bersembahyang di Pura Taman Saraswati. Selain itu, terdapat pementasan Tari Kecak di Pura Taman Saraswati pada momen tertentu.

Baca juga: Monkey Forest Ubud: Jam Buka, Harga Tiket, dan Aktivitas

Daya tarik pura ini adalah bangunan bergaya arsitektur khas Bali dan kolam teratai di halaman yang menambah eksotisme bangunan pura. Lokasinya berada di Jalan Kajeng, Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

3. Desa Petulu 

Daya tarik Desa Petulu adalah keberadaan ribuan bangau terbang di atas area persawahan dan pohon. Jenis burung bangau tersebut adalah bangau putih, atau dikenal dengan nama kokoan oleh masyarakat Bali.

Waktu terbaik melihat kelompok kokoan tersebut adalah sore hari lantaran jumlahnya lebih banyak. Lokasi Desa Petulu berjarak sekitar 2,8 kilometer (km) dari pusat Ubud, dengan waktu tempuh selama 10 menit berkendara.

Wisatawan yang ingin melihat burung kokoan di Desa Petulu tidak dipungut biaya.

Baca juga: Ubud Raih Peringkat 3 Kota Terbaik di Dunia, Kalahkan Tokyo dan Seoul

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Puri Saren AgungWIKIMEDIA COMMONS/JORGE FRANGANILLO Puri Saren Agung

4.Puri Saren

Pintu masuk ke Puri Ubud di Gianyar, Bali.KOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Pintu masuk ke Puri Ubud di Gianyar, Bali.

Puri Saren juga dikenal sebagai Puri Ubud atau Puri Agung. Pengunjung tidak dipungut tiket masuk ke Puri Saren, namun perlu membayar tarif parkir.

Mengutip dari laman Pemerintah Kabupaten Gianyar, Puri Saren merupakan tempat tinggal keluarga Raja Ubud yang sudah berdiri sejak 19 April 1771. Puri Saren dibangun oleh Raja Gianyar I, Ida Dewata Manggis Sakti.

Baca juga: Itinerary 2 Hari 1 Malam di Ubud Bali, Cocok untuk Healing

Pengunjung dapat menyaksikan arsitektur Bali yang kental pada bangunan puri. Lokasinya berada di Jalan Raya Ubud Nomor 8, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Jika beruntung, wisatawan bisa melihat penduduk setempat berlatih tarian tradisional Bali.

5. Pasar Seni Ubud 

Ilustrasi wisatawan - Seorang turis asing sedang berbelanja di Pasar Seni Ubud, Bali.SHUTTERSTOCK / Elizaveta Galitckaia Ilustrasi wisatawan - Seorang turis asing sedang berbelanja di Pasar Seni Ubud, Bali.

Wisata gratis di Ubud selanjutnya adalah Pasar Seni Ubud. Wisatawan tidak dipungut biaya untuk berkeliling di area pasar.

Berada di kawasan Pasar Seni Ubud, pengunjung bisa melihat aneka kerajinan tangan atau karya seni otentik Bali dengan kualitas terbaik.

Baca juga: Wow! Ubud Jadi Kota Ke-4 Terbaik Sedunia, Kalahkan Kyoto dan Tokyo

Pasar Seni Ubud  pernah menjadi lokasi syuting film Hollywood berjudul Eat Pray Love, yang dibintangi oleh Julia Roberts. Ada banyak pilihan oleh-oleh khas Bali, seperti patung, ukiran, tas dari anyaman, topi, dan produk lainnya yang dibuat secara handmade.

Lokasinya berada di Jalan Raya Ubud No. 35, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.

6.  Sawah Terasering 

Tegallalang Rice Terrace di Bali.SHUTTERSTOCK.com/ELENA ERMAKOVA Tegallalang Rice Terrace di Bali.

Ubud identik dengan panorama sawah terasering atau berundak yang menyejukkan mata. Sebetulnya, sawah terasering ini masuk dalam area Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar.

Sawah terasering Tegallalang berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, sehingga menawarkan udara sejuk. Wisatawan bisa menikmati panorama sawah terasering tersebut secara cuma-cuma.

Wisata alam ini merupakan tempat favorit wisatawan yang mencari ketenangan sekaligus meditasi. 

Baca juga: 10 Vila Murah Ubud Bali, Harga di Bawah Rp 500.000 Per Malam

7. Desa Wisata Nyuh Kuning 

Wisatawan tidak dipungut tiket masuk saat berkunjung ke Desa Wisata Nyuh Kuning. Desa wisata ini berada di Banjar Nyuh Kuning, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar

Pengunjung dapat merasakan sekaligus menyaksikan langsung budaya dan adat penduduk lokal yang masih tradisional.

Baca juga: Ubud Jadi Salah Satu Kota Terbaik di Dunia

Adapula aneka kuliner khas Bali di Desa Wisata Nyuh Kuning. Pada malam hari, wisatawan dapat menyaksikan berbagai tarian tradisional khas Bali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Berburu Sunset di Rawa Pening Sembari Susur Sungai Naik Jip

Jalan Jalan
Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Promo Tiket Pesawat Vietjet Mulai Rp 0, Bisa Rayakan Festival Mooncake di Vietnam

Travel Update
Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Patung Merlion di Singapura Akan Ditutup sampai Desember 2023

Travel Update
Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Jadwal MotoGP Mandalika 2023, Kurang dari Sebulan Lagi

Travel Update
Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Rute ke Pantai Senggigi, Susuri Pesisir Barat Pulau Lombok

Travel Tips
Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Bikin Paspor Elektronik Kini Bisa di 102 Kantor Imigrasi Seluruh Indonesia

Travel Update
Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Gunung Bromo Buka Lagi, Wisatawan Dilarang Injak Padang Sabana

Travel Update
Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Alasan Tak Ada Pasar Malam Sekaten Yogya, Dulu Strategi Penjajah Pecah Fokus Masyarakat

Travel Update
Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Vredeburg Fair ke-9, Ada Agenda Sepedaan ke Museum hingga Konser Soegi Bornean

Travel Update
Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Sepekan Setelah Diguncang Gempa, Maroko Mulai Didatangi Turis

Travel Update
5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

5 Aktivitas yang Memicu Kebakaran di Gunung, Jangan Dilakukan

Travel Tips
Pemulihan Pariwisata Global Sudah Capai 84 Persen

Pemulihan Pariwisata Global Sudah Capai 84 Persen

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke Flona 2023 di Lapangan Banteng, Datang Sore Hari

5 Tips Berkunjung ke Flona 2023 di Lapangan Banteng, Datang Sore Hari

Travel Tips
7 Spot Foto di Pameran Flona 2023, Hasilnya Instagramable

7 Spot Foto di Pameran Flona 2023, Hasilnya Instagramable

Travel Tips
Sempat Tutup 50 Tahun, Peninggalan Kekaisaran Romawi Kuno Ini Buka Kembali

Sempat Tutup 50 Tahun, Peninggalan Kekaisaran Romawi Kuno Ini Buka Kembali

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com